berkelanjutan sebagai tanggung jawab para anggota RSPO, juga membutuhkan dukungan dari aparatur negara
produsennya.
Selain itu, keberadaan minyak sawit berkelanjutan, juga butuh Tanggung jawab semua pihak dan
mendengarkan masukan dari berbagai pihak.
Baca Juga:
Kematian Ikan Massal di Subulussalam, Nelayan Menuntut Pemerintah Bertindak
“Dengan mendengar masukan dari banyak pihak, maka RSPO mendapatkan peluang dan tantangan bagi pengembangan minyak sawit berkelanjutan,” kata JD Cruz, mengutip InfoSAWIT, Selasa (21/11/2023).
Dengan memperhatikan masukan dari berbagai pihak, para pemangku kepentingan yang tergabung dalam RSPO dapat bersama-sama berkontribusi.
“RSPO juga mencari solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pengembangan minyak kelapa sawit berkelanjutan,” ungkap JD.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Inovasi Kerjasama PLN dan Perusahaan Sawit Ubah Limbah Cair Kelapa Sawit Jadi Sumber EBT
Pengembangan minyak kelapa sawit berkelanjutan melalui pendekatan yuridis dianggap sebagai solusi kolektif untuk mengatasi kendala-kendala yang selama ini menjadi hambatan.
Keterlibatan pemerintah dalam menangani berbagai permasalahan menjadi fokus dalam pendekatan yuridis ini.
Pendekatan yuridis dapat diimplementasikan dengan melibatkan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam upaya mengembangkan sertifikasi berkelanjutan.