WahanaNews-Riau I Pembangunan tembok pagar rumah sakit ibu dan anak milik swasta yang memakan badan jalan diprotes puluhan warga dan sejumlah perangkat desa di Dusun IV Desa Tanjung Berulak, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Minggu (26/9/2021) sore.
Dilansir dari Kompas.com Senin (28/09/2021) protes itu ditujukan kepada pihak rumah sakit ibu dan anak milik swasta, yang membangun tembok pagar setinggi lebih kurang dua meter. Warga menuntut tembok itu dibongkar. Pasalnya, pembangunan tembok dianggap menyebabkan penyempitan jalan setapak sebagai akses ke permukiman warga.
Baca Juga:
Dibekuk Intel TNI, Pak Tua Penghuni Gubuk Ternyata Koruptor Kakap Rp 1,3 Triliun
"Kami tidak mempermasalahkan rumah sakit bangun tembok, tapi jangan dibangun di atas jalan. Dulu jalan ini ada irigasinya, sekarang sudah ditutup dengan pembangunan tembok itu," kata Ruslan (68), warga yang melakukan protes saat diwawancarai, Minggu.
Akses ke rumah warga diklaim sudah ada sejak dulu Ia menjelaskan, akses ke rumah warga itu sudah dibangun sejak dulu, dengan lebar 2,5 meter. Setelah itu, dilakukan pelebaran jalan satu meter menggunakan uang pemerintah. Jadi, lebar jalan 3,5 meter.
Namun, pihak rumah sakit mendirikan tembok sepanjang lebih kurang 80 meter. Warga memprotes pembangunan tembok karena memakan badan jalan.
Baca Juga:
Kampar Punya Pabrik Pupuk Berbahan Baku Batubara Pertama di Dunia
"Sekarang jalan di bagian depan lebarnya tinggal sekitar 2,5 meter. Tapi, ke belakang makin mengecil hingga lebarnya sekitar 2 meter gara-gara tembok itu. Kami sangat terganggu saat keluar masuk," sebut Ruslan.
Dia mengatakan, warga tidak mempermasalahkan soal tinggi tembok. Yang menjadi persoalan ialah karena tembok dibangun di atas jalan. "Mau buat tembok pagar sampai ke langit silakan, tapi jangan di atas jalan masyarakat," tandas dia.
Warga Resah