"Jadi, pelaku FR setiap harinya mengirim 5.000 nomor ponsel ke pekerjanya dan dihubungi oleh telemarketing," kata Teddy pada konferensi pers di Kompleks Pemuda City Walk, Senin.
"Sebanyak 49 orang telemarketing ini tugasnya merayu, mengajak targetnya untuk bermain judi online. Mereka menghubungi costumer dan menawarkan situs AFK77 dan Jaya89, agar memasang taruhan judi online," lanjutnya.
Baca Juga:
Judi Online Masih Marak, Transaksi Lewat E-Wallet Tembus Rp1,6 Triliun
Kemudian, lanjutnya, 6 orang sebagai costumer service (CS), 1 orang admin, 1 orang petugas sekuriti, dan 2 pelaku lainnya selaku OB.
Para pekerja ini direkrut FR dengan menjanjikan gaji dan bonus yang besar tiap bulannya. Mereka dipekerjakan mulai pukul 12.00 WIB sampai jam 22.00 WIB.
"Pengakuan pelaku, omzet judi online ini Rp 20 juta per hari," kata Teddy.
Baca Juga:
122 Juta Rekening Dormant Sudah Diblokir, PPATK Kini Pantau E-Wallet
Kata Teddy, situs judi online ini sudah dijalankan para pelaku sejak 10 Oktober 2021. "Mereka baru beroperasi dan berhasil kita ungkap berkat dukungan teknologi pada Sabtu, 16 Oktober 2021," ujarnya.
Selama kurang lebih satu minggu menjalankan bisnis judi online, para pelaku ini sudah memiliki member atau anggota sebanyak 808 orang.
Saat ini, Polda Riau masih memburu FR selaku pemilik situs judi online tersebut. "Kasus ini masih dikembangkan. Untuk otak pelaku berinisial FR masih kami buru," ungkapnya.