Pada video tersebut, korban memperlihatkan beberapa tampilan luka memar pada bagian tangan dan kepala akibat penganiayaan yang diduga dilakukan oknum Polwan berpangkat Brigadir tersebut. Tidak hanya itu, orang tua sang Polwan juga disebutnya turut terlibat.
"Saya membuat laporan atas pengeroyokan yang dilakukan oleh kakak (seorang polisi wanita) dan ibu dari pacar saya. Mereka memukul, menjambak dan menampari saya karena mereka tidak terima saya menjalin hubungan dengan adik (Polwan) dan anaknya (orangtua)," tulis Riri dalam akun pribadinya.
Baca Juga:
Kompolnas Apresiasi Kesiapan Polda Riau Hadapi Pilkada Serentak 2024
Bahkan korban juga dianggap sebagai 'pelakor' oleh oknum Polwan dan orangtuanya tersebut karena menjalin hubungan dengan adik dan anak laki-lakinya. Padahal korban dan pacarnya tersebut belum menikah.
Dalam keterangannya, korban juga mengungkapkan kalau RW setempat meninggal dunia lantaran sakit jantung karena keributan yang terjadi di kompleks RW bertugas.
"Pak RW komplek perumahan meninggal ditempat karena diteriakin oleh oknum polwan," sambungnya.[gab]