Riau.WahanaNews.co - Indonesia kembali memulai sejarah baru bagi industri minyak dan gas dengan melakukan pengeboran perdana bukan minyak biasa atau disebut para insinyur dengan migas nonkonvesional (MNK).
Pengeboran pun dilakukan di sekitar area 2-3 hektare di Lapangan Gulamo, Desa Sikeladi Hilir, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, pada akhir Juli 2023.
Baca Juga:
Antusiasme Masyarakat Menggala 5 Sambut dan Dukung Afrizal Sintong dan Sepenuhnya.
Adapun turut hadir dalam kesempatan itu Menteri Energi dan Sumber Data Mineral Republik Indonesia Arifin Tasrif. Tampak juga Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas Dwi Sutjipto, Direktur Utama PT Pertamina Persero, Nicke Widyawanti, Dirut Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro, Dirut PHR Chalid Said Salim, serta Gubernur Riau Syamsuar, dan Kepala SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus.
Seperti namanya, minyak ini disebut tidak biasa karena pencariannya yang dilakukan tidak dengan cara yang biasa.
Mulai dari biaya proyeknya yang tidak sedikit, peralatan operasionalnya yang canggih, hingga lokasi minyaknya yang jauh di dalam perut Bumi.
Baca Juga:
Sat Narkoba Polres Rohil Amankan Narkoba di Penginapan Anggrek Bagan Sinembah
Jadi, ini merupakan minyak dan gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya minyak dan gas Bumi dengan permeabilitas atau kemampuan bebatuan untuk meloloskan partikel yang rendah (low permeability).
Perbedaan utama eksplorasi migas konvensional dengan nonkonvesional ini terletak pada lokasi minyak di lapisan Bumi.
Migas konvensional lebih mudah terlihat karena letaknya tidak terlalu dalam dari permukaan, sedangkan nonkonvesional berada di lapisan yang lebih dalam.