Selanjutnya, kontribusi terbesar kedua adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 24,40 persen. Pasalnya, Provinsi Riau memiliki potensi sumber daya alam (SDA) melimpah berupa minyak dan gas (migas).
"Sektor yang berkontribusi besar ketiga adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 24,34 persen sebagai penyedia bahan baku industri pengolahan," tambahnya.
Baca Juga:
Momentum Hari Pahlawan, Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Kampanye Akbar di Kota Bekasi
Kontribusi ekspor dan investasi
Lebih lanjut Syamsuar mengatakan, jika ditilik dari sektor perdagangan, perkembangan ekspor Provinsi Riau pada 2021 tumbuh sebesar 42,68 persen. Capaian tersebut didapat berkat kenaikan ekspor minyak mentah dan industri pengolahan hasil minyak.
Adapun industri pengolahan hasil minyak didominasi oleh lemak dan minyak hewan nabati yang merupakan turunan kelapa sawit berupa crude palm oil (CPO) dan turunan lainnya. Kontribusi Provinsi Riau pada sektor ini terhadap ekonomi nasional sebesar 34,39 persen.
Baca Juga:
Ratusan Pelaku Usaha Meriahkan Roeang Kita UMKM Fest 2024 Kemenkeu Jabar
“Investasi Provinsi Riau pada 2022 ditargetkan Rp 60,46 triliun dengan realisasi sampai triwulan ketiga sebesar Rp 59,1 triliun atau mencapai 99,09 persen dari yang target yang ditetapkan,” terangnya.
Selain itu, lanjut Syamsuar, capaian pajak Provinsi Riau berhasil melampaui batas dari target yang sudah ditetapkan.
Demikian pula target penerimaan bea cukai. Capaian ini direspons positif oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat berkunjung ke Riau beberapa waktu lalu.