Gubernur Provinsi Riau Syamsuar berharap, pembangunan infrastruktur Provinsi Riau mendapat perhatian pemerintah pusat. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat turut meningkat.(Dok. Pemprov Riau)
"Meski kawasan industri di Provinsi Riau seluruhnya belum terbangun optimal, khusus investasi, kami berhasil mencapai ranking ke-6 nasional pada 2019 dan ranking ke-5 nasional pada 2021," ujarnya.
Baca Juga:
Momentum Hari Pahlawan, Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Kampanye Akbar di Kota Bekasi
Meski begitu, lanjut dia, pemerintah pusat belum memberikan perhatian penuh. Padahal, Riau telah mencatatkan sejumlah kontribusi bagi pembangunan nasional.
Di sisi lain, terang Syamsuar, masih ada sejumlah persoalan di Provinsi Riau, khususnya kemiskinan ekstrem dan stunting.
Adapun tingkat kemiskinan di Riau pada 2022 sebesar 1,40 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 100.000 jiwa. Angka ini lebih baik ketimbang tingkat kemiskinan nasional sebesar 2,04 persen.
Baca Juga:
Ratusan Pelaku Usaha Meriahkan Roeang Kita UMKM Fest 2024 Kemenkeu Jabar
Sementara, prevalensi stunting mengalami perbaikan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2018, angka stunting Provinsi Riau mencapai 27,4 persen.
“Angka tersebut mengalami penurunan pada 2022 menjadi 22,3 persen. Adapun prevalensi stunting nasional ditargetkan dapat turun menjadi 14 persen pada 2024,” jelasnya.
Perlu dukungan pemerintah pusat