Pada tahun 2024, CPO diperkirakan akan pulih seiring ada harapan pemulihan ekonomi global, sehingga bank-bank sentral akan bisa mulai menurunkan suku bunga pada tahun depan.
Lukman pun memproyeksikan harga CPO akan ada di level MYR 3.600 – MYR 3.800 per ton.
Baca Juga:
Ternyata, Ini Manfaat Bursa CPO bagi Petani Sawit
Dengan sentimen yang mempengaruhi harga CPO tersebut, Fajar melihat, prospek emiten CPO dalam jangka pendek ini masih akan tertekan.
"Ada sentimen negatif dari melandainya harga CPO dan melemahnya kondisi ekonomi global, terutama dari Eropa dan China," paparnya.
Fajar memaparkan, sentimen yang perlu diperhatikan oleh investor adalah terkait kebijakan pemerintah mengenai sektor ini. Di sisi lain, dampak El Nino sampai saat ini masih sangat minim bagi produktivitas sawit secara global.
Baca Juga:
Emiten PBSA Dicecar BEI Diduga Jual Perusahaan Limbah Sawit ke Shell
Oleh karena itu, Fajar pun belum memberikan rekomendasi untuk saham emiten CPO.
[Redaktur: Mega Puspita]