WahanaNews.co, Pekanbaru - Gubernur Riau, Syamsuar, mengharapkan bahwa Sawit Indonesia Expo (Siexpo) 2023 dan Promosi Sawit Baik Riau akan membawa dampak positif bagi para pengusaha dan petani kelapa sawit.
"Saya berharap bahwa melalui pertemuan ini, pengusaha dan petani kelapa sawit dapat meraih manfaatnya, terutama dalam meningkatkan kualitas produksi di masa mendatang," ungkapnya dalam pernyataan pers yang diterima oleh Kompas.com pada Selasa (8/8/2023).
Baca Juga:
Datangi Polres Malang Kota, Puluhan Kyai dan Ulama Suarakan Netralitas APH
Untuk diketahui, Siexpo 2023 dan Promosi Sawit Baik Riau diinisiasi oleh Sawit Indonesia. Acara ini berlangsung selama dua hari, dimulai dari Selasa (8/8/2023) hingga Rabu (9/8/2023) di Ballroom Pekanbaru Convention and Exhibition (PCE), Riau.
Acara tersebut melibatkan 114 stan yang diisi oleh 72 perusahaan, asosiasi, usaha mikro kecil menengah (UMKM), perguruan tinggi, dan pondok pesantren (ponpes).
Ratusan stan ini menampilkan berbagai produk dan teknologi yang mendukung industri kelapa sawit di Provinsi Riau.
Baca Juga:
Cerita Inspiratif Mila Karmilah, Penerima Manfaat PKH Kemensos
Sebagai pemimpin Riau, Syamsuar menyambut baik penyelenggaraan Siexpo 2023 di wilayah Bumi Lancang Kuning ini.
Ia percaya bahwa acara tahunan ini akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi Provinsi Riau.
Gubernur Syamsuar menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau akan tetap solid dalam menjaga dan melindungi perkebunan kelapa sawit Riau.
Hal ini karena kelapa sawit menjadi salah satu komoditas krusial dan strategis di daerah yang dikenal sebagai Negeri Lancang Kuning.
Seperti yang diketahui, luas lahan perkebunan kelapa sawit yang produktif di Provinsi Riau mencapai lebih dari 3,8 juta hektar.
Dari luas tersebut, sekitar 1,8 juta hektar adalah perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh petani, sementara lebih dari 2 juta hektar merupakan perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh perusahaan.
Dalam acara tersebut, Gubernur Syamsuar menegaskan bahwa bersama Forkopimda Riau, mereka akan terus bersatu untuk merawat perkebunan kelapa sawit ini.
Dia menambahkan bahwa Riau memiliki peran penting sebagai kontributor dalam pemasukan devisa negara, baik melalui ekspor maupun investasi.
"Oleh karena itu, kita harus tetap solid dan berkolaborasi," ujar Syamsuar.
Di sisi lain, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Muhammad Iqbal, memberikan apresiasi kepada semua petani kelapa sawit atas kontribusi mereka.
"Ikutilah peran Anda di bidang masing-masing sebagai pahlawan. Kalian memiliki peranan kunci dalam membentuk masa depan cerah bagi daerah Riau dan negara ini," tegasnya.
Iqbal berharap agar semua pihak yang terlibat dapat bersinergi untuk mengurangi segala bentuk ancaman dan gangguan terhadap keamanan, sehingga petani, masyarakat, dan negara dapat memaksimalkan proses produksi.
Pihak-pihak yang dimaksud mencakup Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), pemerintah, petani, pengusaha kelapa sawit, semua pemangku kepentingan, dan masyarakat.
Sementara itu, Komandan Resort Militer (Danrem) 031/Wirabima, Brigadir Jenderal (Brigjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Dany Rakca Andalasawan, berpendapat bahwa dari perspektif pertahanan, petani kelapa sawit memiliki peran sebagai komponen pendukung.
Kemudian, kata dia, hasil sawit diartikan sebagai sumber modal anggaran pertahanan.
"Menurut kami, petani sawit sudah berpotensi terhadap bela negara, dan petani sawit sebagai kekuatan komponen pendukung untuk mewujudkan pertahanan negara yang tangguh," ucap Dany.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]