WahanaNews - Riau | Bupati Rokan Hilir (Rohil), Afrizal Sintong mengikuti rapat koordinasi (Rakor) dan penandatanganan percepatan pengelolaan Partisipasi Interes (PI) 10% wilayah kerja Rokan di Balai Pauh Janggi gedung daerah Gubernuran Pekanbaru Selasa, (20/6/2023).
Dalam kesempatan itu, bupati juga didampingi Asisten II dan Kabag Ekonomi serta Kadiskominfotiks Rokan Hilir.
Baca Juga:
Jelang Idul Adha, Pemprov Riau Siapkan 4 Alternatif Sapi Kurban untuk Presiden
Dalam rapat tersebut, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar sebagai koordinator bersama para Bupati diwilayah kerja Blok Rokan dan Kampar membahas tentang percepatan pengelolaan Participating Interest (PI) sebesar 10 persen.
"Syukur Alhamdulillah, hari ini kita mengadakan rapat koordinasi dengan para Bupati wilayah kerja Blok Rokan dan Kampar, dari agenda yang kami lakukan ini, alhamdulillah berjalan lancar terkait kajian yang dilakukan oleh Universitas Islam Riau (UIR), terkait cadangan minyak yang ada di masing-masing wilayah (Blok Rokan dan Kampar)," ungkap Gubri Syamsuar, dikutip Selasa (20/6/2023).
Setelah mengikuti rapat, Bupati Rohil dan pimpinan daerah menandatangani kesepakatan bersama baik yang berada pada wilayah kerja Blok Rokan dan Kampar, maupun daerah lainnya yang mana akan melakukan penyertaan modal melalui BUMD masing-masing daerah.
Baca Juga:
1.462 Jamaah Haji Riau Sudah Diterbangkan Ke Madinah
Dalam upaya percepatan pengelolaan PI 10 persen tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pun terus menggesa, hingga akhirnya bisa diberikan kepada daerah di Provinsi Riau.
"Selesai penandatanganan ini, akan masuk tahap sembilan dimana akan diadakan lagi rapat antara perusahaan dioperium bersama anak perusahaan yang menerima PI 10 persen bersama dengan Pertamina, baik Pertamina Hulu Rokan maupun Pertamina wilayah Kampar, dari situlah nanti baru tindak lanjutnya disampaikan kepada SKK Migas, dan terkahir akan ditetapkan oleh menteri ESDM," sebut Gubri.
Untuk sampai ketahap tersebut, lanjut Gubernur Syamsuar, tidak menunggu waktu lama lagi hingga PI 10 persen dapat diberikan.
"Insyaallah tidak jauh lagi, Insya Allah tahun ini PI 10 persen kita dapatkan, semoga berkah," imbuhnya.
Untuk diketahui, pada 9 Agustus 2021 silam menjadi hari bersejarah bagi PT Pertamina. Sejak tanggal itulah, perusahaan plat merah itu mengelola sepenuhnya atau 100 persen Blok Rokan, yang merupakan kawasan penghasil minyak nomor dua terbesar di Indonesia.
PI 10 persen adalah besaran maksimal 10 persen pada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang wajib ditawarkan oleh kontraktor kepada BUMD setempat, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37 Tahun 2016.
Permen 37 Tahun 2016 merupakan turunan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas yang menyatakan bahwa kontraktor wajib menawarkan PI 10 persen kepada BUMD dan dilakukan secara kelaziman bisnis.
Selanjutnya, pembagian porsi didasarkan atas pelamparan reservoir atau cadangan minyak dan gas bumi, pada masing-masing wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan diproduksikan.
Usai rapat koordinasi, Bupati Afrizal Sintong menyampaikan bahwa pentingnya kerjasama yang baik antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, pembangunan wilayah Rokan Hilir dapat berjalan lebih cepat dan berkelanjutan.
"Untuk besaran 10 % dari PI tersebut pada periode 2021-2022, diprediksi akan diperoleh sebesar 1 trilyun rupiah," pungkasnya.[mga]