WahanaNews-Riau | Satu per satu sejumlah perusahaan dan anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bertumbangan di tangan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Pada 28 November 2021, Kementerian BUMN mengungkapkan telah menutup 70 BUMN. Penutupan tersebut dilakukan beberapa diantaranya untuk BUMN yang sudah tidak beroperasi.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
"Kita sudah tutup 70 BUMN," jelas Menteri BUMN Erick Thohir dalam Orasi Ilmiah di Universitas Brawijaya, (28/11/2021).
"Terutama BUMN yang sudah tidak beroperasi sejak 2008. Itu sudah tidak bisa berkompetisi," tambah dia.
Kemudian disusul dengan diumumkannya penutupan 74 anak dan cucu usaha perusahaan pelat merah, yang seluruhnya adalah turunan dari PT Pertamina (Persero), PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN, dan PT Telkom Indonesia.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Selain itu, Erick Thohir juga melakukan sejumlah penggabungan BUMN, di antaranya PT Perikanan Nusantara (Persero) dengan Perum Perikanan Indonesia. Lalu, BGR Logistics dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Selanjutnya Energy Management Indonesia yang dimasukkan ke PT PLN (Persero).
Pemangkasan yang dilakukan Erick Thohir ini bertujuan untuk mendorong terjadinya efisiensi dan konsolidasi di tubuh BUMN. Sehingga kinerja perusahaan pelat merah akan lebih maksimal.
Lebih lagi, langkah ini disebut mampu menciptakan holding-holding BUMN yang kuat dalam menghadapi persaingan pasar.