"Saya dipaksa. Saya tak mau terus-terusan dibilang orang pembohong, saya mengakui sama PH (penasihat hukum) karena sudah banyak orang baik sama saya," imbuhnya.
"Kepada semua pak polisi, Bapak Kapolsek, Kanit, saya minta maaf sebesar-besarnya atas kesalahan saya dan suami saya. Tidak ada pemerkosaan," kata Z menangis.
Baca Juga:
Perkosa Seorang Wanita, 3 Pemuda di Lae Parira Diringkus Satreskrim Polres Dairi
S yang juga berada di lokasi pun naik pitam mendengar pengakuan istrinya. S pun tak terima atas pengakuan istrinya, dan menduga sudah ada ancaman pada pasangannya itu. Ancaman itu diduga dari salah satu pelaku yang disebut ikut hadir dalam pertemuan sore ini.
S mengaku menjual seluruh hartanya untuk memperjuangkan kasus yang telah menimpa istrinya. Namun ia tak tahu tiba-tiba ada pernyataan dan klarifikasi terkait kasus tersebut.
"Saya nggak punya duit, saya jual semua harta untuk istri sama anak saya. Saya perjuangkan semua, tiba-tiba seperti ini, mending saya mati," katanya.
Baca Juga:
Pengakuan Mengerikan Tersangka IS: Nodai dan Habisi Gadis Penjual Gorengan
Sedangkan Z mengaku siap menerima konsekwensi hukum karena telah menyebarkan berita bohong. Z mengaku siap dilapor balik para terduga pelaku.
"Saya siap, karena ini kesalahan saya," ujarnya sambil berurai air mata.[gab]