RIAU.WAHANANEWS.CO.Rokan Hulu
Sejumlah wali murid SD Swasta KITA YADIKA yang berlokasi di Mahato, Kecamatan Tambusai Utara, mengeluhkan kebijakan sekolah yang dinilai membebani orang tua. Selain SPP yang disebut-sebut telah mengalami kenaikan hingga tiga kali, para siswa juga masih diminta membeli buku Lembar Kerja Siswa (LKS).
Baca Juga:
Sidang Riki Damanik Penuh Kejanggalan, Tiga Saksi Mengaku Tak Pernah Diperiksa Penyidik
Keluhan itu disampaikan oleh seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya. Ia menilai kebijakan tersebut semakin menyulitkan, terlebih sekolah negeri terdekat berada cukup jauh dari permukiman mereka.
"Sejak dipimpin Kepala Sekolah Madinah Sitohang, sekolah ini sudah tiga kali menaikkan SPP. Tentu saja ini berat bagi kami sebagai orang tua. Ditambah lagi anak-anak tetap harus membeli LKS. Kami tidak punya pilihan karena sekolah negeri jaraknya jauh. Kami berharap pihak sekolah bijak dalam mengelola kebijakan," ujarnya dengan nada kesal, Jumat (21/11/2025).
Keluhan serupa juga datang dari salah seorang siswa kelas 6 yang mengaku harus membeli delapan buku LKS.
Baca Juga:
Saksi Belum Diperiksa Tapi Ada BAP, Integritas Penyidik Dipertanyakan
"Kami beli LKS delapan buku. Satu LKS harganya Rp13 ribu. SPP kami bayar Rp95 ribu per bulan," tuturnya polos.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Bendahara Dana BOS sekolah, Tumanggor, membenarkan adanya kenaikan SPP. Namun ia menyebut kebijakan itu merupakan keputusan kepala sekolah.
"Ibu Kepala Sekolah tidak dapat hadir karena ada rapat mendadak di kantor pusat Medan. Terkait kenaikan SPP memang benar terjadi. Alasannya karena jumlah karyawan berkurang. Soal LKS, kami tidak mewajibkan pembelian," jelas Tumanggor.Sabtu (22/11/2025).