Kenaikan ini terjadi karena adanya peningkatan permintaan dari Tiongkok dan negara-negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan Bangladesh. "Permintaan ekspor ke Tiongkok dan Asia Selatan meningkat tajam setelah mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir," demikian disebutkan dalam laporan Gapki.
Dari segi nilai, total ekspor minyak sawit pada Januari-Juni 2023 mencapai angka US$ 14,6 miliar, mengalami penurunan sebesar 17,18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai US$ 17,63 miliar. Penurunan nilai ekspor ini dipengaruhi oleh rendahnya harga minyak sawit mentah (CPO).
Baca Juga:
Lahan Sawit Ilegal 3,5 Juta Hektare, DPR Siapkan Solusi Pemutihan
Harga CPO di pasar internasional memang terus menunjukkan tren penurunan. Harga CPO CIF Rotterdam pada 2022 untuk Juli masih US$ 1.203 per ton, Agustus US$ 1.095 per ton, September US$ 1.048 per ton, Oktober US$ 1.043 per ton, November US$ 1.099 per ton, dan Desember US$ 1.035 per ton.
Lalu, harga pada 2023 untuk Januari US$ 1.024 per ton, Februari US$ 997 per ton, Maret US$ 1.031 per ton, April US$ 1.025 per ton, Mei US$ 940 per ton, dan Juni US$ 905 per ton.
Penurunan serupa juga terjadi pada minyak nabati lain, seperti minyak bunga matahari (sunoil) yang pada Juni 2023 hanya US$ 923 per ton.
Baca Juga:
Syarat Masalah, Aktivis Lingkungan Minta Eropa Tidak Membeli CPO dari PMKS PT. MSB II Namo Buaya
Paparan itu juga menyebutkan, Tiongkok menjadi pembeli nomor satu minyak sawit RI sejak 2019, impor sawit Tiongkok dari Indonesia pada 2019 mencapai 8,15 juta ton, pada 2020 sebesar 6,17 juta ton, pada 2021 mencapai 6,65 juta ton, pada 2022 sebesar 6,35 juta ton, dan Januari-Juni 2023 sebesar 3,35 juta ton.
Ekspor sawit nasional ke Tiongkok pada 2017 sempat hanya 4,6 juta ton atau di bawah India (7,79 juta ton) dan Uni Eropa (5,54 juta ton), pada 2018 sebesar 6,26 juta ton atau di bawah India (6,98 juta ton).
Berdasarkan perkembangan tahunan ekspor sawit Indonesia ke beberapa negara (2017-2022), ekspor ke Uni Eropa konsisten turun, ke Tiongkok dan India bertahan tinggi, serta ke Pakistan dan Amerika konsisten naik.