Sementara itu, Eko Wahyu N.S., dari RJI Kalimantan Selatan dan UIN Antasari Banjarmasin, membahas strategi persiapan akreditasi jurnal ilmiah. Ia menekankan bahwa akreditasi jurnal, sebagaimana ditetapkan oleh Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA), bertujuan menetapkan standar manajemen dan substansi yang seragam bagi jurnal-jurnal di Indonesia.
“Standar ini dibuat agar tidak ada jurnal yang berjalan dengan acuan masing-masing. Jurnal Marwah Madani Riau pun terus berbenah agar dapat memenuhi standar akreditasi lebih tinggi,” ujarnya.
Baca Juga:
Pemkab Tapteng Gelar Upacara Peringatan Hardiknas, Bupati Masinton Serahkan Satya Lencana
Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif. Peserta tampak antusias menyampaikan pertanyaan, termasuk membahas strategi menghindari jurnal predator dan praktik penipuan ilmiah.
Forum ini diikuti oleh peserta dari berbagai institusi di Indonesia. Pada penutupan, panitia mengundang peserta untuk bergabung sebagai editor dan reviewer melalui tautan bit.ly/CallEditorAndReviewerJournalMarwahMadaniRiau dan mengajak mereka untuk mengirimkan artikel sesuai bidang keilmuannya. Informasi lengkap mengenai jurnal Marwah Madani Riau tersedia di laman journal.marwah-madani-riau.id/index.php/index/index.
Melalui forum ini, Ketua Yayasan Marwah Madani Riau berharap dapat memperkuat ekosistem publikasi ilmiah di daerah serta menjembatani kolaborasi antar lembaga dalam mendorong kemandirian akademik dan peningkatan kualitas ilmiah nasional secara berkelanjutan.
Baca Juga:
ASDP Ambon Hadirkan WiFi di Kapal, Penumpang Kini Bisa Tetap Terkoneksi di Tengah Laut
Redaktur: Sah Siandi Lubis