RIAU.WAHANANEWS.co, Pekanbaru — Dalam rangka mendorong peningkatan kualitas publikasi ilmiah dan akreditasi jurnal nasional, Yayasan Marwah Madani Riau kembali menyelenggarakan forum diskusi ilmiah bertajuk Ngopi Jurnal Marwah Madani Riau. Kegiatan ini digelar secara daring. Jumat (23/52025) pukul 13.30–15.00 WIB melalui platform Zoom.
Ketua Yayasan Marwah Madani Riau, Dr. Sawaluddin, M.Pd.I., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja keras panitia serta kehadiran peserta yang mengikuti forum diskusi virtual tersebut. Ia menjelaskan bahwa jurnal yang dikelola oleh Marwah Madani Riau merupakan sarana publikasi ilmiah yang bertujuan mendukung pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Baca Juga:
ASDP Ambon Hadirkan WiFi di Kapal, Penumpang Kini Bisa Tetap Terkoneksi di Tengah Laut
“Jurnal Marwah Madani Riau, yang telah memiliki e-ISSN sejak 2021, masih dalam tahap pengembangan dan terbuka terhadap masukan dari para praktisi,” ujarnya.
Saat ini, Yayasan Marwah Madani Riau mengelola tiga jurnal ilmiah dengan fokus kajian pada bidang Pendidikan Agama Islam, Hukum (termasuk Hukum Islam), serta Ekonomi Syariah. Dalam forum tersebut, Dr. Sawaluddin mengajak para peserta untuk turut berkontribusi sebagai penulis di jurnal yang sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.
Ketua Yayasan Marwah Madani Riau, Dr. Sawaluddin, M.Pd.I.,
Baca Juga:
Tips Jitu Meningkatkan Kualitas Diri Tanpa Harus Jadi Sempurna
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada dua narasumber utama kegiatan, yakni Rifqi Syamsul Fuadi, S.T., M.Kom., dan Eko Wahyu N.S., M.Pd., yang telah bersedia berbagi ilmu dalam diskusi ini.
Forum menghadirkan dua narasumber kompeten di bidang pengelolaan jurnal ilmiah dan manajemen Open Journal Systems (OJS). Rifqi Syamsul Fuadi, pengelola Manajemen Bisnis OJS 3 dan anggota Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Jawa Barat dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, memaparkan praktik terbaik dalam manajemen jurnal berbasis OJS versi terbaru.
Menurut Rifqi, kualitas hasil review menjadi poin penting dalam menjaga mutu artikel. “Semakin baik proses review, maka semakin tinggi potensi impact factor dari sitasi artikel. Hal ini sangat bergantung pada peran aktif editor dan reviewer,” ujarnya dalam presentasi yang disampaikan secara daring.
Sementara itu, Eko Wahyu N.S., dari RJI Kalimantan Selatan dan UIN Antasari Banjarmasin, membahas strategi persiapan akreditasi jurnal ilmiah. Ia menekankan bahwa akreditasi jurnal, sebagaimana ditetapkan oleh Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA), bertujuan menetapkan standar manajemen dan substansi yang seragam bagi jurnal-jurnal di Indonesia.
“Standar ini dibuat agar tidak ada jurnal yang berjalan dengan acuan masing-masing. Jurnal Marwah Madani Riau pun terus berbenah agar dapat memenuhi standar akreditasi lebih tinggi,” ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif. Peserta tampak antusias menyampaikan pertanyaan, termasuk membahas strategi menghindari jurnal predator dan praktik penipuan ilmiah.
Forum ini diikuti oleh peserta dari berbagai institusi di Indonesia. Pada penutupan, panitia mengundang peserta untuk bergabung sebagai editor dan reviewer melalui tautan bit.ly/CallEditorAndReviewerJournalMarwahMadaniRiau dan mengajak mereka untuk mengirimkan artikel sesuai bidang keilmuannya. Informasi lengkap mengenai jurnal Marwah Madani Riau tersedia di laman journal.marwah-madani-riau.id/index.php/index/index.
Melalui forum ini, Ketua Yayasan Marwah Madani Riau berharap dapat memperkuat ekosistem publikasi ilmiah di daerah serta menjembatani kolaborasi antar lembaga dalam mendorong kemandirian akademik dan peningkatan kualitas ilmiah nasional secara berkelanjutan.
Redaktur: Sah Siandi Lubis