Riau.WahanaNews.co - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan kepada emiten konstruksi PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) setelah adanya transaksi penjualan seluruh sahamnya pada PT EcoOils Jaya Indonesia (EJI) kepada EcoOils Pte. Ltd. dan EcoOils Sdn. Bhd pada 16 Oktober 2023.
Dalam keterangannya, transaksi melibatkan 24.000 lembar saham dengan nilai transaksi mencapai US$13.750.000 atau setara dengan Rp206.6 miliar (RpRp15.026/US$). Nilai transaksi ini menunjukkan perubahan signifikan dalam kepemilikan saham Perseroan dan sekitar 37,16% dari total ekuitas PBSA per 30 Juni yang mencapai Rp556.05 miliar.
Baca Juga:
Yuk Hitung Dampak Sentimen Bursa CPO Terhadap Kinerja Emiten CPO
Vincentius Susanto, Direktur Utama dan Sekretaris PBSA mengatakan, penjualan saham di perusahaan pengolahan limbah refinery ini dilatarbelakangi oleh perubahan pengendalian pada PT EJI. Saat ini, PT EJI telah dikendalikan oleh Shell Singapore Pte. Ltd. melalui EcoOils Pte. Ltd., mengakibatkan perubahan pengendalian pada PT EJI.
"Perseroan sebagai pemegang saham minoritas bermaksud untuk melakukan penjualan seluruh saham milik Perseroan pada PT EJI setelah mendapatkan tawaran untuk menjual sahamnya tersebut kepada Shell melalui EcoOils, Pte., Ltd. dan EcoOils Sdn., Bhd," ungkap Vicentius dalam Keterbukaan Informasi BEI, dikutip Jumat (20/10/2023).
Keputusan ini juga sejalan dengan niat Perseroan untuk lebih fokus pada inti bisnisnya, terutama di sektor konstruksi, mengingat peluang yang besar di masa depan.
Baca Juga:
Ternyata, Ini Manfaat Bursa CPO bagi Petani Sawit
Setelah transaksi, jumlah aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar 24,14% menjadi Rp885.5 miliar, terutama didorong oleh peningkatan saldo kas sebesar Rp206.6 miliar. Sementara itu, total liabilitas Perseroan meningkat sebesar 24,08% akibat potensi penambahan utang pajak atas transaksi sebesar Rp37.87 miliar.
Per pukul 10.59, saham PBSA berada di level Rp354 per lembar. Angka ini telah naik 2,91% dari pembukaan perdaganga sesi satu. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp1.06 triliun.
Sebelumnya, Shell Eastern Petroleum (Pte) Ltd anak usaha dari Royal Dutch Shell plc baru saja mengakuisisi EcoOils, perusahaan pengolah limbah minyak sawit yang berbasis di Asia.
Proses akuisisi tersebut merupakan bagian dari ambisi Shell untuk meningkatkan produksi bahan bakar rendah karbon yang berkelanjutan untuk sektor transportasi, termasuk bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.
Adapun akuisisi ini akan mencakup 100% anak perusahaan EcoOils di Malaysia dan 90% anak perusahaannya di Indonesia. Meski demikian, perusahaan tak merinci seberapa besar nilai investasi tersebut.
[Redaktur: Mega Puspita]