Saat peninjauan, sekaligus pengarahan di Desa Sungai Batang, Ketam Putih, dan Desa Pematang Duku Timur Kecamatan Bengkalis, oleh Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis, Mohammad Azmir diwakili Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Marhalim sekaligus Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana didampingi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Arru Malaka pada Selasa (17/10) lalu menjelaskan teknis kepada ketua dan anggota beberapa Poktan yang ditinjau.
"Bibit kelapa sawit bersertifikan dibiarkan selama empat bela hari, dan paling lama dua puluh satu hari. Setelah itu, baru dilakukan perawatan, cek betul-betul bibitnya. Jika ada bibit kelapa sawit yang mati, pihak rekanan bakal mengganti bibit kelapa sawit serupa sesuai jumlah yang mati," ujar Marhalim dikutip dari laman riaukontras.com, pada Jumat (20/10).
Baca Juga:
Pemkab Sigi Ajak Penyuluh Pertanian Tingkatkan Kapasitas di Lapangan
Kalau hilang, kata Marhalim, itu bukan tanggung jawab rekanan atau kontraktor yang menyalurkan bibit kelapa sawit bersertifikat.
"Jagalah dengan baik, ada sanksi apabila kedapatan ada kelompok maupun anggota kelompok melakuan penjualan bibit kelapa sawit ini kepada orang lain. Kami bakal tarik bibit kelapa sawit bersertifikat ini, dan bakal diberikan kepada Kelompok Tani (Poktan) yang lain," tegasnya.
Program Bupati Bengkalis
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Gandeng Poktan Tanam Bibit Cabai
Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana Disbun Bengkalis, Marhalim menuturkan, program bantuan bibit kelapa sawit bersertifikat ini salah satu program dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis, yakni program Bupati Bengkalis, Kasmarni untuk membantu fasilitasi para pekebun termasuk pekebun kelapa sawit.
"Kita buat program ini lantaran merasa petani-petani kelapa sawit sangat sulit dapat bibit yang berkualitas. Bibit berkualitas ciri-cirinya dari sumber kecambah yang bersertifikat, penangkaran yang berizin, dan kemudian keluar benih yang bersertifikat. Dengan bantuan bibit kelapa sawit bersertifikat diharapkan perani kelapa sawit bisa meningkatkan produksi lebih bagus ke depan," jelasnya.
Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis, sebut Marhalim, berusaha merubah pola tanam bibit yang dicabut jatuh dari pohon yang bagus pilihan masyarakat tapi tidak menjamin dengan memberikan bibit kelapa sawit bersertifikat agar produksi tanaman kelapa sawit petani ke depan lebih meningkatkan demi kesejahteraan para petani.