WahanaNews - Riau | Syamsuar Gubernur Riau resmi buka pameran Sawit Indonesia Expo 2023 yang digelar 8-9 Agustus 2023 di Pekanbaru Convention & Exhibition, Riau. Pameran pertama terbesar di Indonesia yang mempertemukan semua stakeholder sawit Indonesia baik dari hulu hingga hilir, dalam dan luar negeri.
Dalam sambutannya Syamsuar menyampaikan potensi perkebunan di Provinsi Riau mencapai luas 4.381.56 hektar terdiri dari 5 komoditi utama yaitu kelapa sawit, kelapa, karet sagu dan kopi.
Baca Juga:
Pupuk Organik Benteng Tani Hadir di SIEXPO 2023 Pekanbaru
Gubernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar menjelaskan,kenapa sawit dan kelapa. Provinsi Riau merupakan penghasil komoditi kelapa sawit yang terluas di Indonesia dengan masing-masing 3,8 juta hektar. "Berdasarkan data yang diterima dari Menteri Pertanian, tapi kalau data kami di Riau adalah 3,8 juta hektar atau mencapai 420.720 hektar," kata Gubernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si.
Orang nomor satu Provinsi Riau ini menjelaskan bahwa perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia adalah Provinsi Riau. "Peranan perkebunan khususnya industri kelapa sawit secara nyata memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia secara umum dan juga bagi Provinsi Riau, pada secara khususnya peranan industri sawit tetap menjadi andalan dalam mendongkrak kinerja perdagangan nasional dan internasional," jelas Syamsuar.
Lanjut Syamsuar, hal ini tergambar dari kontribusi yang mencapai 13,5% terhadap ekspor non migas dan menyumbang terhadap produk domestik bruto Indonesia, sementara bagi Provinsi Riau yang merupakan provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia, tentunya industri kelapa sawit juga memiliki peranan yang sangat penting terhadap pertumbuhan ekonomi Riau.
Baca Juga:
Gubernur Syamsuar: Forkopimda Selalu Kompak Jaga Sawit Riau
Perlu diketahui, papar Gubernur Provinsi Riau, saat ini triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi sampai 4,88%. Pemerintah Riau melalui Pergub nomor 77 nomor 2020 tentang tata cara penetapan harga TBS kelapa sawit produksi perkebunan mengukir sejarah pertama Indonesia dengan sebuah inovasi menetapkan harga TBS untuk perkebun mitra swadaya guna melindungi lebih dari 60% lahan kelapa sawit yang dikelola oleh Kebun Raya Provinsi Riau karena kelapa sawit merupakan penopang perekonomian utama bagi masyarakat Riau.
"Pertumbuhan ekonomi disini sangat tergantung dengan harga sawit. Saya pernah berbincangan dengan teman-teman
pada waktu pertemuan Gubernur se-indonesia di Kalimantan Timur. Mungkin di sini hadir dari Maluku Utara. Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara itu yang tertinggi di Indonesia sebesar 27%, bahkan di dunia.
Tapi apa komentar yang disampaikan oleh gubernurnya bagi rakyat kami tidak merasakan itu kenapa karena pertumbuhan itu disebabkan adanya ekspor nikel yang besar di situ jadi yang merasakan paling-paling yang terlibat dengan nikel saja, beda dengan Riau. Kalau pertumbuhan ekonomi yang disumbangkan oleh migas saja akan mati," ucapnya.
Lebih lanjut, tapi kalau yang berkaitan dengan sawit semua Kabupaten/Kota yang ada di Riau telah menikmati pertumbuhan ekonomi, itulah kejayaan Provinsi Riau.
Tim penetapan harga TBS Riau merupakan yang pertama Indonesia dengan inovasi menetapkan harga TBS mitra Surabaya di samping itu juga selama ini menetapkan harga TBS mitra plasma karena sampai saat ini hanya Provinsi Riau satu-satunya Indonesia sudah memiliki tabel rendemen harga untuk perkebunan swadaya mulai tanggal 19 Juni 2023 yang lalu Provinsi Riau telah menetapkan dua indeks K dan 2 berita acara harga TBS yaitu untuk harga mitra plasma dan harga mitra swadaya pertama Indonesia.
Di samping itu juga menetapkan harga cangkang sebagai penambah harga TBS guna menambah pendapatan bagi kebun mitra selain harga TBS. Kemudian, ia menjelaskan bahwa teman-teman dari daerah lain, bersahabat artinya tidak hanya unsur pemerintahan tapi juga ada unsur asosiasi dari pengusaha-pengusaha sawit ada juga asosiasi dari petani-petani sawit. Jadi pertemuan itu setiap minggu dikerjakan setiap hari Selasa malam dan itu juga didukung oleh Kejati Riau yang cinta juga dengan petani sawit.
"21 kelembagaan perkebunan swadaya baru yang sudah dimitrakan dengan PKS non kebun. PKS non kebun dimana hasilnya telah dimitrakan dengan 9 PKS non kebun di 5 kabupaten yang ada di Riau dan proses ini sedang dan terus bertanggungjawab. Proses ini sedang dan terus berlangsung di kabupaten-kabupaten yang lain akhirnya upaya pemerintah Riau untuk memberikan solusi terhadap satu setengah juta hektar lahan perkebunan swadaya yang belum mendapatkan harga penetapan pemerintah secara bertahap jumlahnya akan berkurang seiring banyaknya tubuhnya kemitraan antara kelembagaan kelompok tani swadaya baru yang bermitra dengan pemilik pemilik PKS yang ada di Provinsi Riau," ungkapnya.
Selanjutnya, perbaikan sistem tata kelola penetapan harga TBS bersedia yang semakin membaik merupakan upaya yang serius dari seluruh stakeholder yang didukung oleh pemerintah, Presiden bersama Kejaksaan Tinggi Riau dan juga tentunya bersama Kapolda Riau yang ikut membackup. Melalui kerjasama ini pada akhirnya tentu akan berimbas pada peningkatan pendapatan petani yang bermuara pada kesehatan masyarakat berkebun di Riau.
"Melihat fakta dan data di atas tentunya kita sepakat bahwa industri kelapa sawit telah banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan perekonomian nasional dan Provinsi Riau sendiri. BPUPKI telah memberikan kesempatan untuk peningkatan pengelolaan perkebunan perkebunan melalui program strategis seperti perbaikan sarana dan prasarana perkebun perbaikan sumber daya manusia melalui kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis pada kebun peremajaan kelapa sawit untuk menjaga dan meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit
nasional termasuk juga memberikan beasiswa kepada anak-anak petani sawit yang ada di Riau kami terima kasih mudah-mudahan terus berjalan kerjasama kita," tandas Gubernur.
Tidak hanya itu, dengan jumlah kebun mencapai 14.750 orang dengan dana mencapai 966 miliar program peremajaan sawit rakyat (PSR) tentunya tidak lepas dari adanya hambatan dan kendala di lapangan tetapi pihaknya selalu berupaya agar semua permasalahan dan hambatan di lapangan di atas secara bersama dengan penjemuran regulasi penyederhanaan persyaratan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah Kabupaten Kota sehingga capai PSR akan optimal.
"Pameran Sawit Indonesia Expo tahun 2003 ini diselenggarakan dalam rangka menyambut dan memeriahkan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 dan juga hari ulang tahun ke-66 Provinsi Riau pada tanggal 9 Agustus yang akan datang.
"Berpijak dari semangat hari jadi Provinsi Riau di Tanah Melayu yang kita banggakan diangkat Tema "Riau Bersatu" yaitu "Riau yang bersaing sejahtera bermartabat dan unggul di Indonesia" untuk itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama dalam mewujudkan tema tersebut dengan penuh kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya alam untuk ekonomi yang berkelanjutan dan terus tumbuh meningkat yang nantinya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat yang tetap menjunjung tinggi nilai yang normal adat istiadat serta tetap berwawasan lingkungan," ucap Syamsuar.
Melalui pameran ini, diharapkan menjadi ajang promosi baik bagi pemerintah daerah maupun para pelaku usaha serta memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya menggambarkan pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Riau yang berkelanjutan baik dari aspek sosial ekonomi maupun lingkungan yang harus diutamakan, karena saat ini negara tidak akan maju kalau ada usaha yang tampak.
"Saya berharap ini juga akan menjadi penelitian kita semua, apalagi kami (Riau) ini tahun 2023 telah memberikan penghargaan bahwa pembangunan ekonomi hijau yang ada di Indonesia ini adalah nomor satu. Menjaga agar nanti ekonomi ini berpengaruh kepada kesejahteraan rakyat tapi kalau kita tidak perhatikan, kebakar hutan lahan dan sebagainya, maka itu akan membuat anjlok perekonomian yang pada akhirnya juga akan menimbulkan kemiskinan baru," harap Syamsuar.
Syamsuar mengajak untuk memelihara suasana kebersamaan, suasana aman dan kondusif di Riau. "Tugas kami sebagai pemerintah memberikan kemudahan berusaha sekaligus juga menjaga keamanan ketertiban masyarakat di wilayah ini. Mari kita jaga, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak ada suatu negara yang tanpa investasi.
Sehingga nanti ekonomi Riau pertama maju kesejahteraan juga meningkat dan mudah-mudahan juga insya Allah akan menurunkan kemiskinan dan sekaligus juga bisa mendapatkan peluang pekerjaan bagi pencari kerja," tandasnya.
Pembukaan acara ini dihadiri Gubernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si, Kapolda Irjen Mohammad Iqbal, Komando Resor Militer 031/Wira Bima Pekanbaru, Brigjen TNI Dany Racka Andalasawan, Wakil Kepala Kejati Riau, Dr Supardi dan seluruh asosiasi kelapa sawit.
Dihadiri juga oleh 88 Stakeholder, yakni:
1. KREASI MANDIRI WINTOR INDONESIA
2. PT. GAYAMAKMUR FAW MOTORS
3. PAGAR KAWAT BEKAERT
4. PT. LINK NET, TBK
5. KACIFIC
6. PT. ASD BAKRIE OIL PALM SEED INDONESIA
7. PT.AGROSTAR AUTOMATION INDONESIA PENTAWIN
8. PT. SICOMA INDO PERKASA/SUNWARD
9. PT. EARTHLINE
10. PT. ADHYA INDO JAYA
11. PT. PANORAMA LADANG USINDO
12. PT. SAMPOERNA AGRO, TBK
13. PT. PUPUK INDONESIA (PERSERO)
14. MAHKOTA FERTILIZER
15. PT. SARASWANTI ANUGERAH MAKMUR, TBK
16. TERRA DRONE INDONESIA
17. ASOSIASI PETANI KELAPA SAWIT INDONESIA (APKASINDO )
18. PT. ANEKA SAWIT LESTARI
19. PT. MEST INDONESIY (MESTINDO)
20. PT. ARTHA PRIMA HUMATINDO
21. PT. INDO WANG UNIVERSAL
22. PT. PANCA SURYA GARDEN
23. AKPY STIPER
24. INSTIPER YOGYAKARTA
25. POLITEKNIK KAMPAR
26. SANTRIPRENEUR AL AMIN DUMAI
27. PT. KARUNIA ROTORINDO TANI/WAHANA NEWS
28. KOPSA SETARA
29. CV. RUMAH TAMADUN
30. PT. PRIMANUSA GLOBALINDO
31. ASOSIASI PETANI KELAPA SAWIT PERKEBUNAN INTI RAKYAT( ASPEKPIR)
32. SAWITKU MASA DEPANKU (SAMADE)
33. SAWITSETARA.CO
34. SAWITPLUS.CO
35. PT. ELESKA IATKI
36. PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT
37. PT. PROPADU KONAIR TARAHUBUN
38. PT. RUTAN
39. ASOSIASI INVENTOR INDONESIA
40. PT. SHELL INDONESIA
41. GAYA MAKMUR TRACTORS
42. TIGON CONSTRUCTION
43. PT KOTRACK MACHINERY INDONESIA
44. MAPS & GLOBE SPECIALIST (M & GS)
45. ERREPPI S.R.L.
45. ERREPPI S.R.L.
46. DJI AGRICULTURE
47. PT. SINERGY SARANA BAJA
48. PT. TRELLEBORG INDONESIA
49. PT. SATYA AGRINDO PERKASA
50. PT. ALTRAK 1978/PT BERCA MANDIRI PERKASA
51. PT. UNITED EQUIPMENT INDONESIA
52. PT. CITRA ANDALAN MOBILINDO CEMERLANG
53. PT BUMI CITRA TRAKTOR NUSANTARA
54. PT. PRIMACOM INTERBUANA
55. PT. ANDALAN MUTU ENERGI
56. INDOGEOPIPE
57. PT. TANIA SELATAN
58. T&C INDOMAL SDN BHD
59. ASIAN AGRI
60. PT. MYCO AGRO LESTARI
61. PT. MEROKE TETAP JAYA
62. SINAR MAS AGRIBUSINESS AND FOOD
63. CV. KARYA HIDUP SENTOSA
64. PT SOCFIN INDONESIA
65. TUV NORD INDONESIA
66. BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (BPDPKS)
67. MAJALAH SAWIT INDONESIA
68. GABUNGAN PENGUSAHA KELAPA SAWIT INDONESIA (GAPKI)
69. PT. BIG DIPPER MACHINERY INDONESIA
70. DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
71. APICAL
72. MUAR BAN LEE TECHNOLOGY SDN BHD
Booth Out Door
73. PT. GAYA MAKMUR TRACTORS
74. PT. ALTRAK 1978/ PT BERCA MANDIRI PERKASA
75. PT. ADHYA INDO JAYA
76. PT. AGROSTAR AUTOMATION INDONESIA
77. PT KARYA DELITAMA
78. PT. KOTRACK MACHINERY INDONESIA
79. PT. CITRA ANDALAN MOBILINDO CEMERLANG
80. PT. BUMI CITRA TRAKTOR NUSANTARA
81. PT. SICOMA INDO PERKASA
82. PT. UNITED EQUIPMENT INDONESIA
83. CV. KARYA HIDUP SENTOSA
84. KREASI MANDIRI WINTOR INDONESIA
85. PT. BIG DIPPER MACHINERY INDONESIA
86. ERREPPI S.R.L.
87. IKOTO KOPSA SETARA
88. PT. GAYAMAKMUR FAW MOTORS
88 stakholder ini mengisi hingga 112 booth yang disediakan penyelenggara.
[Red: Mega Puspita]