RIAU.WAHANANEWS.CO, Rokan Hilir -
Luas lahan optimalisasi lahan (oplah) pertanian padi di Kelurahan Teluk Merbau, Kecamatan Kubu, menuai sorotan masyarakat. Sejumlah warga dan petani setempat meragukan klaim luas lahan oplah mencapai 103 hektare (Ha) sebagaimana disampaikan Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Imran.
Baca Juga:
Polres Rohil Gelar Apel 3 Pilar Operasi Lilin 2025, Pastikan Keamanan Natal dan Tahun Baru
Imran sebelumnya menjelaskan bahwa lahan oplah padi di Teluk Merbau seluas 103 Ha yang tersebar di tiga titik dan tergabung dalam Gapoktan Cahaya Abadi dengan ketua Burhanuddin.
"Kalau lahan oplah di Teluk Merbau 103 Ha, ada di tiga titik dan tergabung dalam Gapoktan Cahaya Abadi,” ujar Imran beberapa waktu lalu.
Tiga titik lahan oplah yang dimaksud berada di wilayah Teluk Sakek Tebing Tinggi, Teluk Sakek Kilang Padi, serta di sekitar kawasan gedung mangkrak.
Baca Juga:
Ratusan Petani Padi Oplah di Kubu-Kuba Diduga Tak Terima Bantuan, LSM Desak Aparat Turun Tangan
Namun, keterangan tersebut memunculkan keraguan di kalangan masyarakat. Sejumlah warga menilai luas lahan yang ada di lapangan tidak sesuai dengan data yang disampaikan. Bahkan, muncul dugaan bahwa luasan tersebut hanya bersifat administratif dalam pelaksanaan program oplah.
Ketua RT 05 RW 01 Kelurahan Teluk Merbau, Supiar, yang juga merupakan Ketua Kelompok Tani, menyebut bahwa luas lahan pertanian padi di wilayah tersebut saat ini diperkirakan tidak lebih dari 60 Ha.
"Luas lahan pertanian padi di tiga titik itu paling sekitar 60 hektare. Saya terkejut ketika disebutkan bisa sampai 103 hektare,” kata Supiar, Rabu (31/12/2025).