Sementara, Bupati Rohil, Afrizal Sintong menyampaikan sambutan dari Menteri LHK yang menyebutkan bahwa, peringatan HLH Sedunia sendiri terlaksana setiap 5 Juni. Hal itu dimulai ketika Majelis Umum PBB tahun 1972 menetapkan 5 Juni sebagai HLH Sedunia pada saat Konferensi Stockholm.
Selanjutnya, Program Lingkungan PBB (UNEP) telah mengumumkan Pantai Gading yang menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 dengan tema Solusi untuk Polusi Plastik (Solutions to Plastic Pollution) dengan mengusung kampanye #beatplasticpollution.
Baca Juga:
HPN 2024, PWI dan Kementerian BUMN Ajak Masyarakat Tanam 100.000 Pohon di Kawasan CFD
Polusi plastik sendiri, sebutnya, adalah ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia. Diproyeksikan oleh UNEP bahwa pada Tahun 2040 akan terdapat 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan.
"Melalui Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, saya menyerukan semua stakeholders, untuk bersama-sama menemukan dan memperjuangkan solusi untuk polusi plastik ini," ujar Bupati Afrizal.
"Dimana, sesuatu yang bersejarah telah terjadi pada sesi kelima United Nations Environment Assembly (UNEA-5.2) pada 2 Maret 2022 yang bertempat di Nairobi, Kenya. Sebanyak 175 perwakilan dari negara-negara di dunia menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan
internasional untuk mengakhiri polusi plastik," sambungnya memaparkan.
Baca Juga:
Tiang Listrik PLN Tumbang, Pokok Sawit Lapuk Penyebabnya
Menurutnya, resolusi yang diadopsi tersebut pun disebut sebagai “Resolusi Polusi Plastik” (Plastic Pollution Resolution) dan secara spesifik membahas soal penanggulangan
polusi plastik dalam satu siklus penuh, mulai dari sumbernya sampai ketika berakhir di laut.
"Diproyeksikan perumusan rancangan perjanjian global yang mengikat secara hukum dengan target rampung di akhir tahun 2024," imbuhnya.
Perjanjian yang mengikat tersebut, lanjutnya, diharapkan akan mengakomodir beragam alternatif solusi yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan masalah plastik dari siklusnya.