"Harusnya sih jalan, kita dorong terus. (Apalagi) kita kasih (harga) gas untuk listrik kan tak mahal-mahal. Eksekusinya aja nanti tolong tanya PLN sampai sejauh mana tuh ada 1,6 GW yang kita programkan 3 tahun lalu belum jalan," ujar Arifin.
Arifin menambahkan, selain dedieselisasi pada 1,6 GW PLTD, Kementerian ESDM juga mendorong pelaksanaan dedieselisasi untuk 2.200 unit pembangkit kecil untuk masuk dalam program ini.
Baca Juga:
Jaga Pilkada Serentak, PLN UID Jabar Siagakan Lebih dari Empat Ribu Personil
Pada Desember 2023 lalu, PLN menjalin kerjasama dengan tiga perusahaan energi yaitu ib vogt GmbH asal Jerman, PT Indika Energy Utama Tbk (INDY) dan Infraco Asia Development Pte., Ltd.
Dalam kesepakatan, program ini akan dibagi ke dalam dua klaster, yaitu kolaborasi PLN Nusantara Power dan ib vogt GmbH dalam mendorong dedieselisasi di klaster pertama yang meliputi wilayah Indonesia bagian Barat.
Sedangkan, kolaborasi PLN Indonesia Power, PT Indika Energy Utama Tbk dan Infraco Asia Development Pte.,Ltd. bersama-sama akan mendorong dedieselisasi di klaster kedua yang meliputi wilayah Indonesia bagian Timur.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Terakhir, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengemukakan, saat ini PLN memiliki kurang lebih 5.200 PLTD yang tersebar di sekitar 2.100 lokasi. Dengan dedieselisasi, pihaknya berharap biaya dan emisi karbon yang besar dari operasional PLTD akan bisa ditekan maksimal.
[Redaktur: Mega Puspita]