WahanaNews-Riau I Terhitung sejak alih kelola pada 9 Agustus lalu hingga akhir tahun ini, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan pengeboran 161 sumur.
Rencana kerja agresif tersebut bertujuan meningkatkan produksi WK Rokan, memenuhi target yang ditetapkan pemerintah, dan mendukung ketahanan energi nasional.
Baca Juga:
Dugaan Korupsi di Blok Rokan, Hinca Antar Berkas Rahasia ke Kejati Riau
Rencana kerja PHR yang berkelanjutan, masif, dan agresif meningkatkan intensitas kegiatan hulu migas di Wilayah Kerja (WK) Rokan.
"Dengan rencana kerja yang berkelanjutan, masif dan agresif, PHR harus bergerak cepat dan sistematis, baik dari sisi operasional, pemenuhan kebutuhan barang dan jasa, serta sumber daya manusia.
Semua upaya itu dilakukan dengan tetap taat pada peraturan dan semangat kemitraan dengan para pemangku kepentingan lokal di Riau," kata Sukamto Tamrin selaku VP Corporate Affairs PHR WK Rokan di Pekanbaru, Minggu.
Baca Juga:
Pertamina Buka UMK Academy 2024, 1.686 Pelaku Usaha Siap Naik Kelas
Saat ini, sebanyak 15 rig pengeboran sudah beroperasi dan jumlahnya akan terus ditambah menjadi 17 rig pengeboran hingga akhir tahun.
"Untuk tujuan kepentingan bangsa dan negara, dukungan dari semua pemangku kepentingan sangat diperlukan, baik itu dukungan pemerintah daerah, kalangan pengusaha, pemuka masyarakat, maupun masyarakat secara luas," kataSukamto.
Operasional WK Rokan didukung oleh sekitar 25.000 pekerja, dimana sebagian besar di antaranya merupakan pekerja lokal Riau.