Kondisi ini menuai kritik tajam dari Ketua Lembaga Aliansi Indonesia (LAI), Rudi Walker Purba. Ia menilai bahwa lambannya respons pihak sekolah, khususnya kepala sekolah, mencerminkan lemahnya kepemimpinan dalam mengelola persoalan mendasar di lingkungan pendidikan.
“Sampah ini adalah persoalan bersama, namun tanggung jawab utamanya ada pada kepala sekolah sebagai pimpinan di satuan pendidikan tersebut. Kami menilai kepsek lamban dalam mengambil kebijakan dan keputusan untuk menangani serta menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Jika persoalan sampah saja tidak ditangani secara sigap, patut dipertanyakan bagaimana pengambilan kebijakan lainnya,” ujar Rudi.
Baca Juga:
Dugaan Kejanggalan Dana BOS di SMAN 1 Peranap Jadi Sorotan, Pos Pemeliharaan dan Honor Dinilai Membengkak
Rudi juga mendorong Kementerian Agama (Depag) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Kepala Sekolah MTs Miftahul Jannah.
“Kami berharap Depag dapat mengaudit ulang kinerja kepsek. Lingkungan sekolah seharusnya menjadi tempat yang bersih, sehat, dan aman bagi siswa. Jangan sampai kelalaian dan sikap saling lempar tanggung jawab ini justru menjadi contoh buruk bagi dunia pendidikan,” pungkasnya.
[Redaktur: Adi Riswanto]