Riau.WahanaNews.co - Direktur Keuangan PT PLN Nusantara Power Dwi Hartono menyatakan bahwa pihaknya menyediakan dana setiap tahunnya untuk melakukan modifikasi cuaca guna memitigasi dampak perubahan iklim terhadap produksi listrik.
“Setiap tahun kami menganggarkan biaya-biaya misalnya untuk teknologi modifikasi cuaca ya. Tentunya ini bekerja sama nanti dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika),” ujar Dwi Hartono, di Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
Ia mengaku, pihaknya selalu berkoordinasi dengan BMKG terkait prediksi cuaca setiap tahunnya, apakah akan kembali terjadi kekeringan atau justru menjadi tahun dengan curah hujan yang tinggi.
Ia menyampaikan bahwa, upaya modifikasi cuaca yang dilakukan bertujuan untuk mengisi kembali berbagai waduk yang dikelola perseroan sebagai sumber tenaga bagi operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Dwi menuturkan, upaya perseroan dalam memitigasi dampak perubahan iklim tidak hanya dengan melakukan modifikasi cuaca, tapi juga dengan mengembangkan berbagai pembangkit listrik ramah lingkungan serta menekan emisi karbon dengan mengurangi penggunaan batu bara.
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
“Di saat yang sama, sebenarnya juga ada investasi-investasi baru yang kami lakukan untuk membangun berbagai power plant baru yang lebih relevan di zaman sekarang ya, yang green, lebih ramah lingkungan gitu ya,” katanya pula.
Ia juga menyebutkan, salah satu contoh upaya tersebut adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Waduk Cirata, Jawa Barat. Pihaknya juga sedang membangun PLTS Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, yang kini dalam fase konstruksi.
Dwi mengatakan, PLN Nusantara Power telah menyusun rencana investasi jangka panjang untuk membangun berbagai pembangkit baru yang menggunakan sumber daya terbarukan, baik PLTA, PLTS, maupun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB).