“Kemudian juga kami membangun yang hybrid antara diesel dengan PLTA. Dalam delapan tahun ke depan kami mempunyai target untuk menambah kapasitas dari power plant itu sebesar 6,3 Gigawatt (GW) dan itu akan memerlukan investasi yang cukup besar,” ujarnya lagi.
Sementara itu, pengurangan emisi karbon dilakukan melalui program co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara dengan mencampur batu bara dengan bahan bakar lain, terutama yang berasal dari biomassa.
Baca Juga:
Jaga Pilkada Serentak, PLN UID Jabar Siagakan Lebih dari Empat Ribu Personil
Dwi menuturkan bahwa upaya tersebut dilakukan agar energi listrik yang dihasilkan tetap dalam jumlah yang sama, walaupun penggunaan batu bara sebagai bahan bakar utama dikurangi.
“Ini komitmen kami untuk mendukung perbaikan lingkungan yaitu dengan mengurangi emisi dari CO2 maupun emisi dari karbon yang dihasilkan oleh PLTU Batu Bara,” ujarnya lagi.
[Redaktur: Mega Puspita]