WahanaNews.co, Jakarta - Keberadaan minyak kelapa sawit berkelanjutan menjadi landasan utama bagi aktivitas ekonomi masyarakat di sekitar perkebunan kelapa sawit.
Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh pelaku industri kelapa sawit, seperti perusahaan perkebunan dan petani kelapa sawit, melainkan juga oleh masyarakat di desa-desa dan perkotaan yang terdekat, yang mendapatkan dampak positif terhadap perekonomiannya.
Baca Juga:
Harga CPO Naik Signifikan, Dorong Pertumbuhan Ekspor Indonesia
Kegiatan perkebunan kelapa sawit, yang seringkali berlokasi di daerah terpencil, berperan aktif dalam memberikan kontribusi yang nyata terhadap aktivitas ekonomi di lingkungannya.
Hal ini disebabkan oleh keberadaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar luas di daerah terpencil, yang memiliki keunggulan dalam membangun perekonomian masyarakat setempat.
Inisiatif seperti yang didorong oleh organisasi nirlaba Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) bertujuan untuk mendukung kerja sama bersama pemerintah di negara-negara produsen minyak kelapa sawit.
Baca Juga:
Kejagung Geledah Kantor KLHK Terkait Dugaan Korupsi Kelapa Sawit Senilai Ratusan Miliar
Upaya ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit swadaya, tetapi juga diharapkan dapat memacu kerjasama dan inisiatif baru untuk menangani berbagai masalah dan konflik yang terjadi dalam rantai pasok minyak kelapa sawit berkelanjutan.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Joseph D’Cruz yang akrab disebut JD, keberadaan minyak sawit berkelanjutan harus berdampak langsung terhadap sosial dan lingkungan sekitar perkebunan kelapa sawit.
Menurut JD, geliat bisnis sawit mampu menghasilkan minyak sawit berkelanjutan berbasis prinsip dan kriteria yang berlaku universal.