RIAU.WAHANANEWS.CO Rokan Hulu — Menyikapi pemberitaan RIAU.WAHANANEWS.CO mengenai kondisi memprihatinkan SD Negeri 011 Kepenuhan Hulu yang berada di Dusun 02 Desa Kepayang, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Rokan Hulu bergerak cepat. Tim BOS kabupaten dijadwalkan turun langsung untuk melakukan audit realisasi dan penggunaan Dana BOS di sekolah tersebut pada pekan depan.
Kepastian ini disampaikan oleh salah satu staf Tim BOS Kabupaten Rohul, Asmudin, yang membenarkan bahwa pihaknya sudah mendapat laporan dan akan melakukan pemeriksaan lapangan.
Baca Juga:
Habiskan Ratusan Juta untuk Pemeliharaan Sarpras, Perpustakaan SD Swasta Yadika di Mahato, Bak “Kandang Kambing"
"Minggu depan kita akan turun ke sekolah,” ujar Asmudin, selaku admin Dana BOS Kabupaten, saat dikonfirmasi pada Senin (1/12/2025).
Baca Juga:
Wali Murid Keluhkan Kenaikan SPP dan Pembelian LKS di SD Swasta KITA YADIKA Mahato
Sebelumnya, pemberitaan media mengungkapkan bahwa beberapa ruang kelas tampak kumuh, kotor, dan jauh dari standar layak pakai. Kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan dari masyarakat mengenai efektivitas pengelolaan anggaran, mengingat sekolah menerima Dana BOS setiap tahun.
Sejumlah foto dan kesaksian warga menggambarkan sekolah yang seakan tak tersentuh perawatan, bahkan pada bagian-bagian vital seperti ruang kelas dan lingkungan belajar.
Di tengah kondisi tersebut, nama Kepala Sekolah, Baidah, turut menjadi sorotan publik. Beberapa warga dan pemerhati pendidikan menilai bahwa pihak sekolah terkesan kurang responsif terhadap kritik dan masukan, terutama dari media yang berusaha menggali informasi terkait pengelolaan sekolah.
Meski demikian, perlu ditegaskan bahwa kritik tersebut merupakan bentuk pengawasan publik, bukan tuduhan atas pelanggaran tertentu. Sikap tertutup pihak sekolah dianggap menghambat keterbukaan informasi yang semestinya menjadi standar bagi institusi pendidikan.
Seorang pemerhati pendidikan Provinsi Riau menyampaikan keprihatinannya atas kondisi sekolah-sekolah di daerah terluar yang kerap luput dari perhatian.
“Kami berharap Disdikpora Rokan Hulu lebih serius memperhatikan infrastruktur sekolah yang jauh dari pusat kabupaten. Bagaimana mutu pendidikan bisa dicapai jika kondisi bangunannya saja berantakan seperti di SDN 011 Kepenuhan Hulu,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran kepala sekolah dalam menjaga standar kualitas pendidikan dan transparansi anggaran. Menurutnya, jika pemimpin sekolah tidak menunjukkan inisiatif atau cenderung tertutup terhadap media, hal tersebut dapat memperburuk persepsi publik dan menimbulkan dugaan-dugaan negatif.
Audit yang akan dilakukan Disdikpora menjadi harapan baru bagi masyarakat. Publik ingin memastikan apakah Dana BOS digunakan sesuai aturan, khususnya terkait pemeliharaan sarana prasarana.
Transparansi dianggap sebagai kunci untuk menjawab keresahan masyarakat. Kepala sekolah diharapkan lebih terbuka kepada media serta aktif memberikan penjelasan, bukan justru menghindari komunikasi yang dapat menimbulkan kesan negatif.
Masyarakat berharap hasil audit nantinya tidak hanya berhenti pada laporan administratif, tetapi juga melahirkan tindak lanjut nyata, baik berupa perbaikan fisik sekolah, pembinaan terhadap pihak-pihak terkait, atau langkah korektif lainnya.
Kasus SDN 011 Kepenuhan Hulu diharapkan menjadi momentum bagi Disdikpora Rohul untuk memperbaiki tata kelola pendidikan, khususnya di wilayah yang jarang mendapat sorotan.
[Redaktur: Adi Riswanto]