“Reses bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi ruang bagi masyarakat menyampaikan pikiran, harapan, dan keluhan mereka. Semua masukan yang kami terima akan kami perjuangkan pada pembahasan di DPRD,” tegas Maston.
Agenda reses kemudian berlanjut dengan sesi tanya jawab dan dialog terbuka. Mayoritas warga menyoroti program Program Keluarga Harapan (PKH), termasuk mekanisme pendaftaran, ketepatan sasaran, syarat administrasi, hingga manfaat program bagi keluarga penerima manfaat (KPM). Banyak warga mengakui bahwa PKH telah membantu meringankan beban ekonomi keluarga, terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga:
Reses Anggota DPRD Rohil Fazrul Hidayat Lubis, Serap Aspirasi Warga Dapil IV
Pada kesempatan tersebut, pendamping PKH Sofiyana Nasution menyampaikan beberapa penjelasan penting terkait program. Ia menjelaskan bahwa pemerintah mendorong prinsip tepat sasaran dalam penyaluran bantuan, sehingga keluarga yang dinilai sudah mampu secara ekonomi diharapkan dapat melakukan graduasi mandiri dengan mengajukan surat pengunduran diri. Menurutnya, langkah ini penting untuk menjaga keadilan sosial dan memberikan kesempatan kepada keluarga lain yang lebih membutuhkan.
“Terkadang masih ditemukan keluarga yang ekonominya sudah meningkat namun tetap menerima bantuan. Karena itu, kami mengimbau mereka agar bersedia melakukan graduasi mandiri demi menghindari kecemburuan sosial dan memastikan bantuan diberikan kepada yang benar-benar berhak,” ujar Sofiyana.
Selain membahas PKH, penghulu setempat juga menyampaikan rencana penyelenggaraan Musyawarah Kerukunan Masyarakat (Muskel) dalam waktu dekat. Muskel tersebut diharapkan menjadi wadah strategis untuk mempererat solidaritas, membahas persoalan sosial, memperkuat hubungan antarwarga, serta menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis di wilayah Bagan Batu.
Baca Juga:
Diduga Minim Sosialisasi, Petani Sungai Panji Panji Tanggung Biaya Penjetoran Meski Sudah Dibiayai Pemerintah
Maston dalam kegiatan tersebut juga menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kebutuhan masyarakat, khususnya terkait pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan publik, penguatan ekonomi kerakyatan, serta penyelesaian masalah sosial yang kerap dihadapi warga di wilayah pedesaan.
Kegiatan reses ditutup dengan harapan bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan dapat ditindaklanjuti secara maksimal. Masyarakat yang hadir menyatakan apresiasi atas kehadiran langsung anggota DPRD, yang dinilai sebagai bentuk perhatian terhadap kondisi di lapangan.
Reses Masa Persidangan III Tahun 2025 di Kepenghuluan Bagan Batu ini menjadi bukti nyata bahwa kehadiran wakil rakyat di tengah masyarakat masih sangat dibutuhkan untuk menciptakan solusi yang berpihak pada kepentingan publik dan mendorong pembangunan daerah yang lebih baik.