WahanaNews-Riau I Kelangkaan BBM jenis Solar di SPBU di Dumai, Riau diduga melibatkan adanya mafia BBM bersubsidi.
Setelah Polisi menangkap mafia BBM bersubsidi di Dumai, Polisi juga mengusut ada tidaknya keterlibatan pihak SPBU dalam kasus ini.
Baca Juga:
Ipda Rudy Soik Dipecat Usai Bongkar Mafia BBM di NTT, Tempuh Banding
"Proses penyidikan sedang berjalan," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, saat dimintai konfirmasi soal dugaan keterlibatan pihak SPBU, Senin (18/10/2021).
Dia mengatakan penyidik bakal meminta keterangan ahli. Sunarto menyebut pihaknya mengusut apakah ada kaitan mafia BBM dengan kelangkaan BBM di Riau.
"Penyidik menjadwalkan minta keterangan ahli dari pihak BPH Migas. Biar didalami," katanya.
Baca Juga:
Kasus korupsi Impor Gula PT SMIP, Kejagung Periksa Pejabat DJKN
Sebelumnya, polisi menangkap truk derek yang diduga mengangkut BBM solar untuk kebutuhan industri di Dumai pada Sabtu (16/10). Penangkapan dilakukan di tengah kelangkaan BBM jenis solar.
Truk derek roda 10 ini berkapasitas tangki 450 liter. Melakukan pengisian di SPBU secara berulang kali.
Penangkapan dilakukan oleh tim Subdit IV Ditreskrimsus Polda Riau. Polisi awalnya mengusut soal dugaan tindak pidana yang memicu antrean panjang di SPBU.
Polisi kemudian mengikuti perjalanan truk derek itu setelah mengisi BBM dari SPBU. Truk kembali ke pool transportir mobil tangki CPO yang diduga milik salah satu perusahaan.
Tidak lama kemudian mobil derek keluar dari pool kembali menuju SPBU yang sama untuk melakukan pengisian BBM.
"Mobil disergap saat melakukan pengisian BBM kembali. Kemudian mengembangkan ke pool transportir mobil tangki CPO yang diduga tempat penimbunan," kata Direktur Ditreskrimsus Polda Riau, Kombes Ferry.
Polisi menemukan sejumlah jeriken kosong di pool truk tersebut. BBM di dalam jeriken diduga telah dipindah ke tangki truk pengangkut CPO.
Tiga pelaku, yakni JN (52), sopir yang melansir BBM dari SPBU, KS (26) dan AFJ (22), petugas SPBU ditangkap. Ketiganya dibawa ke Polda Riau karena nyata-nyata merugikan masyarakat luas. (tum)