Riau.WahanaNews.co | Inspektorat Provinsi Riau telah merampungkan pemeriksaan terkait uang zakat PNS Rp 1,1 miliar yang hilang secara misterius. Uang zakat itu dipastikan ditilap oknum bendahara, Mulyadi.
"Pemeriksaan Bapenda telah selesai," ujar Kepala Inspektorat Riau, Sigit Hendrawan, Kamis (31/3/2022).
Baca Juga:
Antusiasme Masyarakat Menggala 5 Sambut dan Dukung Afrizal Sintong dan Sepenuhnya.
Sigit memastikan uang tersebut digunakan bendahara seorang diri. Uang Rp 1,1 miliar digunakan secara bertahap yang akhirnya membengkak hingga Rp 1,1 miliar.
"Jadi itu tunggal (digunakan sendiri). Uang dipakai, dipakai lama-kelamaan tak terasa," kata Sigit.
Selama pemeriksaan, Mulyadi memastikan uang yang ditilapnya akan diganti. Namun Inspektorat memastikan sanksi berat untuk Mulyadi akan tetap diterapkan.
Baca Juga:
Sat Narkoba Polres Rohil Amankan Narkoba di Penginapan Anggrek Bagan Sinembah
"Memang dia mau ganti, tapi tetap dia kita sanksi. Sanksi berat, turun satu jabatan ya," kata Sigit.
Dana zakat yang dipotong dari gaji PNS seharusnya berkisar Rp 1,4 miliar. Namun dana yang disetor hanya sekitar Rp 300 juta.
Hilangnya dana zakat secara misterius itu membuat Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau kebingungan. Kepala Bapenda Riau Syahrial Abdi pun langsung melapor ke Inspektorat.
Syahrial Abdi kemudian buka suara atas hilangnya uang zakat ASN Rp 1,1 miliar. Uang itu merupakan hasil potongan gaji PNS di kantor Bapenda Riau dalam kurun 1 tahun terakhir.
"Dana itu pemotongan 2,5 persen dari gaji ASN khusus di Kantor Bapenda Riau. Kita juga tidak tahu, padahal semua elektronik, bagaimana dia bisa melakukan itu," terang Syahrial beberapa waktu lalu.
Syahrial mengaku awalnya mengecek soal uang zakat yang dipotong dari gaji ASN di kantornya. Namun saat itu terlihat ada selisih antara penerimaan dan yang disetor ke Badan Amil Zakat.
"Kami menemukan ada ketidaksesuaian, sudah kami konfirmasi langsung Baznas. Memang ada selisih sangat signifikan ya," kata Syahrial.[gab]