Riau.WahanaNews.co - Pada saat ini, anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) telah mencapai tingkat penerimaan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebanyak 85 persen.
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono mengungkapkan, tinggal sedikit lagi prusahaan sawit anggota GAPKI yang perlu memperoleh sertifikasi ISPO guna mencapai target yang lebih tinggi.
Baca Juga:
Antusiasme Masyarakat Menggala 5 Sambut dan Dukung Afrizal Sintong dan Sepenuhnya.
Lebih lanjut, Eddy Martono mengungkapkan bahwa GAPKI berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah anggotanya yang memenuhi persyaratan ISPO.
Salah satu langkah konkret yang akan mereka ambil adalah mengadakan klinik ISPO kembali. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengatasi kendala-kendala yang mungkin dihadapi oleh anggota GAPKI dalam mendapatkan sertifikasi ISPO.
“Kami berharap, dengan upaya ini, kami dapat mencapai persentase yang lebih tinggi, bahkan jika tidak mencapai 100 persen, setidaknya kami bisa menambahkan 10 persen lagi,” ujar Eddy Martono kepada InfoSAWIT, saat ditemui di Kantor GAPKI di Jakarta, dikutip Rabu (20/9/2023).
Baca Juga:
Sat Narkoba Polres Rohil Amankan Narkoba di Penginapan Anggrek Bagan Sinembah
Peningkatan penerimaan sertifikasi ISPO di kalangan anggota GAPKI merupakan langkah positif dalam mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia.
Sertifikasi ISPO adalah salah satu upaya untuk memastikan bahwa produksi kelapa sawit di Indonesia berlangsung dengan mematuhi standar keberlanjutan yang ketat, termasuk dalam hal lingkungan dan sosial.
Dengan semakin banyak anggota GAPKI yang memenuhi persyaratan ISPO, harapannya adalah bahwa industri kelapa sawit Indonesia dapat terus bertransformasi menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain itu, hal ini juga dapat membantu meningkatkan citra industri kelapa sawit Indonesia di mata dunia dan mendukung upaya untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.
[Redaktur: Mega Puspita]