“Kami mendukung komitmen pemerintah untuk mencapai NZE pada tahun 2060 atau lebih awal. Saat ini kami telah mengganti 1,1 GWh energi batubara dengan energi terbarukan. Apakah itu cukup? Tidak. Kami berusaha mengurangi lagi sekitar 2,4 GWh yang saat ini prosesnya tengah berlangsung,” ujarnya.
Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen mengatakan, dalam memerangi perubahan iklim, transformasi energi bersih Indonesia sangat penting untuk memastikan masa depan bumi yang layak huni bagi semua orang.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“USAID berkomitmen mendukung PLN dalam transisi energi Indonesia. MoU yang kita tandatangani hari ini akan membawa Indonesia lebih dekat untuk mewujudkan potensi energi penuhnya sekaligus mengurangi ketergantungan pada batu bara dan meningkatkan EBT. Melalui kerjasama ini USAID dan PLN akan meluaskan akses untuk layanan energi yang andal dan terjangkau masyarakat,” ujar Jeff.
Di antara berbagai kegiatan yang dicanangkan dalam MoU, PLN dan USAID berencana untuk mempercepat penyebaran energi modern, meningkatkan pertukaran pengetahuan antara pakar energi bersih Indonesia dan Amerika, menyediakan keahlian teknis dan pengetahuan bagi para penyusun kebijakan yang berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor listrik di Indonesia. [gab]