Riau.WahanaNews.co - Pesan berantai terkait hujan buatan di Pekanbaru, Riau dinilai berisiko bagi kesehatan tengah ramai dan jadi perbincangan.
Dalam pesan berantai yang diterima dari sejumlah WhatsApp Grup, Selasa (22/8/2023) terlihat berisi soal kondisi hujan di Pekanbaru beberapa hari terakhir. Dalam pesan itu disebut jika hujan yang terjadi di Kota Pekanbaru efek teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Baca Juga:
Antusiasme Masyarakat Menggala 5 Sambut dan Dukung Afrizal Sintong dan Sepenuhnya.
"TMC atau sering disebut hujan buatan itu kerjasama BRIN, Lanud Roesmin Nurjadin dan BPBD Riau. Kualitas air hujan sangat berisiko bagi kesehatan manusia jika bersentuhan langsung, karena tingkat keasaman airnya yg sangat tinggi," bunyi pesan tersebut seperti dilihat dan dikutip Selasa (22/8/2023).
Dalam pesan tersebut juga masyarakat di Pekanbaru diminta membatasi pergerakan saat hujan. Hujan sendiri disebutkan akan terjadi pada siang hari karena malam hari ada latihan terbang prajurit TNI Lanud Roesmin Noerjadin Pekanbaru.
"Menurut perencanaan TMC di Pekanbaru dan sekitarnya tengah dimodifikasi agar hujan bisa turun hanya di siang hari. Hal ini terkait dengan kegiatan latihan terbang malam para penerbang Lanud RSN, mulai 21 Agustus-4 September 2023," tulis pesan tersebut.
Baca Juga:
Sat Narkoba Polres Rohil Amankan Narkoba di Penginapan Anggrek Bagan Sinembah
Menanggapi hal itu, Kepala BMKG Pekanbaru, Ramlan mengatakan, hujan di Pekanbaru didominasi hujan alami. Sebab, TMC di Riau hanya ditargetkan di wilayah pesisir dengan lahan gambut dan potensi terjadi kebakaran lahan.
"Untuk hujan yang terjadi di wilayah Pekanbaru beberapa hari belakangan ini dari pantauan kami lebih dominan hujan yang disebabkan oleh faktor alami. Untuk kegiatan TMC ditargetkan untuk wilayah pesisir berlahan gambut yang berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Ramlan.
Sedangkan, untuk di wilayah Pekanbaru sendiri umumnya adalah hujan dari faktor alami. BMKG pun menyebut terkait kualitas air hujan hasil TMC dan zat yang terkandung didalamnya memerlukan kajian lebih lanjut untuk mengetahuinya.