Sementara itu, impor minyak sawit Uni Eropa pada tahun 2023/24 mencapai 634.515 ton pada 8 September, turun dari 736.716 ton yang dikirim pada tahun sebelumnya.
Ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-10 September turun 11,2% dibandingkan bulan sebelumnya, surveyor kargo Intertek Testing Services mengatakan pada hari Minggu, sementara perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia memperkirakan penurunan sebesar 20,4%.
Baca Juga:
Harga CPO Kompetitif, Pemerintah Pertimbangkan Revisi Pungutan Ekspor Demi Lindungi Petani
Persediaan minyak sawit Malaysia naik 22,5% dari bulan sebelumnya ke level tertinggi dalam tujuh bulan sebesar 2,12 juta ton pada akhir Agustus, karena produksi meningkat dan ekspor melambat, data dari Dewan Minyak Sawit Malaysia menunjukkan pada hari Senin.
Sementara, kontrak berjangka CPO diperkirakan akan mengalami tren kenaikan pada minggu depan seiring berlanjutnya sentimen positif di pasar.
Melansir Bernama, Sabtu (16/9), trader minyak sawit David Ng mengatakan kinera positif pada minggu lalu diperkirakan akan terus berlanjut di tengah kinerja minyak kedelai yang kuat ditambah dengan kenaikan harga minyak dunia.
Baca Juga:
DJP Kalbar Fokus Maksimalkan Penerimaan Pajak Sektor Perkebunan untuk Meningkatkan Pendapatan Negara
"Kami memperkirakan harga CPO akan memiliki level support pada MYR3.700 dengan resistance yang terlihat di MYR4.000 minggu depan," kata David Ng kepada Bernama.
[Redaktur: Mega Puspita]