Suryo menargetkan proyek strategis dengan nilai investasi sebesar 1,68 miliar dolar AS dapat beroperasi penuh secara komersial pada kuartal I 2022.
Kata Suryo, PLTU Sumsel-8 merupakan bagian dari program 35 ribu Mw yang bekerja sama dengan melalui PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) sebagai pengembang listrik (Independent Power Producer atau IPP).
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
"PT HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd. Proyek PLTU ini nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun. Penyelesaian proyek ini sudah sekitar 94 persen pada November 2021," sambung Suryo.
Suryo menyebut PLTU Sumsel-8 menggunakan teknologi ramah lingkungan yakni super critical dalam menekan emisi gas buang.
Selain itu, ucap Suryo, PLTU Sumsel-8 juga akan menerapkan teknologi flue gas desulphurization atau FGD untuk menekan emisi dan mendukung pencapaian net zero emission. [afs]