WahanaNews-Riau | Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, yang juga Founder dari bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) bilang produknya kian diminati oleh perusahaan. Dia mengklaim penjualannya meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"MAB sampai saat ini sudah mendapat pesanan cukup banyak, tahun ini kurang lebih 176-an. Tahun kemarin belum begitu banyak, masih puluhan," ujar Moeldoko saat di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Sebagai informasi, bus listrik MAB pun muncul untuk kali pertama pada perhelatan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) pada Maret 2018 lalu.
Lalu pada tahun 2019 MAB meluncurkan bus listrik antar kota dan yang menjadi kustomer pertama MAB adalah perusahaan dari Jepang, Mitsui. Produk pertama yang diluncurkan ialah Maxvel Electric Bus MD12-E.
Konsumen lain yang menjadi pembeli MAB ialah PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Diketahui bus listrik yang dibeli ialah MD 12-E NF. Moeldoko bilang RAPP dan Mitsui ingin menambah jumlah armadanya lagi dari MAB, tapi tidak disebutkan secara spesifik.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
"Sudah (dikirim ke konsumen) ke RAPP, sekarang tambah lagi, Mitsui minta lagi," jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Industrik Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) ini.
Selain itu, MAB juga tengah berupaya untuk menjadi transportasi TransJakarta. Tapi bus listrik yang dipakai TransJakarta saat ini ialah BYD, dengan agen pemegang merek PT Bakrie and Brother.
Ia mengatakan, harga Bus MAB lebih miring dari BYD. Selain itu, MAB sudah dirakit dalam negeri.