"Walaupun demikian sampai saat ini Pertamina tidak menaikkan harga BBM karena pertimbangan penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19," paparnya.
Padahal, imbuh Fajriyah, badan usaha BBM lainnya telah beberapa kali menaikkan harga jual BBM-nya sejak awal tahun 2021 lalu. Kondisi ini membuat pendapatan dan laba di sektor hilir menjadi cukup tertekan.
Baca Juga:
Anggota Komisi VII DPR Dukung Pertamina Perluas Pendaftaran QR Code untuk Pertalite
"Namun ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Pertamina untuk membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19," lanjut Fajariyah.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Soerjaningsih mengatakan, pemerintah akan memberikan kompensasi kepada Pertamina dan saat ini masih dibahas perihal kompensasi tersebut.
"Kemudian penyesuaian harga kenaikan BBM agar Pertamina tidak rugi ini rencananya akan dibahas nanti, bagaimana kompensasi kepada Pertamina," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin, (25/10/2021).
Baca Juga:
Ternyata Harga Asli BBM Pertalite Bukan Rp10.000 per Liter
Lebih lanjut dia mengatakan kenaikan harga BBM saat ini masih cukup sulit diterima oleh masyarakat di tengah kondisi yang baru pulih dari pandemi Covid-19.
"Jadi kenaikan harga BBM ini kan sebenarnya mungkin masih sulit diterima oleh masyarakat yang kondisinya sedang baru mau pulih Covid-19. Jadi kemungkinan pemerintah yang ngalah sama rakyat tetap tenang tidak ada inflasi," lanjutnya. (tum)