Riau.WahanaNews.co - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau mengikuti Gebyar Audit Kasus Stunting, yang dilaksanakan di Puskesmas Bagansiapiapi Senin, (4/3/2024).
"Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak se- Provinsi Riau melalui zoom Meeting, dengan Tema Riau Beraksi, bersama Audit Kasus Stunting dan Intervensi," ujar Plt Kepala DP2KBP3A Rohil, Wiwik Shita, dikutip Rabu (6/3/2024).
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Ia menyebutkan bahwa, Pemerintah Daerah saat ini terus berupaya menurunkan angka stunting dengan memberikan makanan tambahan berupa gizi.
"Kami juga melaksanakan penyuluhan di setiap kecamatan, dimana kader-kader kita berdayakan untuk memberikan keterangan, bagaimana cara cepat menurunkan angka stunting," papar Wiwik.
Selain Gebyar Audit Kasus Stunting DP2KBP3A, lanjutnya, Kabupaten Rohil juga memberikan sedikit bantuan kepada bu hamil dan anak yang terkena stunting berupa telur dengan susu.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
Dalam kesempatan itu, Kepala UPT Puskesmas Bagansiapiapi, dr Romy Cahyadi berharap, masyarakat Bagansiapiapi bisa membantu dan bersama-sama mengendalikan stunting.
"Visi pemerintah yaitu Menuju Indonesia Emas 2045. Jadi dari sekarang. bagi ibu-ibu yang kurang mengerti yo tanyakan ke Pusat Kesehatan Masyarakat, atau Posyandu-Posyandu terdekat, insya Allah kita layani," tutur Romy.
Romy menambahkan, penurunan angka stunting pada tahun 2022 sebesar 24 persen dan di tahun 2023 turun 14 persen. Ia pun berharap, ditahun 2024 angka stunting bisa menyentuh 10 persen.