Riau.WahanaNews.co - Unjuk rasa warga Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah berujung terjadinya aksi anarkis.
Terjadi perusakan bangunan kantor perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) dan terjadi pembakaran sejumlah rumah karyawan dan guru.
Baca Juga:
Rencana Tata kelola Kelapa Sawit Era Jokowi Dilanjutkan Prabowo
Camat Seruyan, Raya, M. Abdi Radhiyanie mengatakan, peristiwa ini ternyata menimbulkan trauma mendalam bagi para pekerja. Sekitar seribu pekerja mengungsi.
"Jumlahnya (pekerja mengungsi) lebih dari seribu. Mereka semua mengaku ketakutan, kalau peristiwa pembakaran bangunan terjadi lagi, apalagi rata-rata para pekerja itu adalah warga pendatang," ungkapnya, dikutip Senin (25/9/2023).
Ia melanjutkan, karena jumlah pengungsinya cukup banyak, pihak kecamatan akhirnya membagi lokasi pengungsian menjadi 7 titik. Salah satunya adalah di halaman kantor kecamatan Seruyan Raya yang menampung sebanyak 340 jiwa.
Baca Juga:
Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Para pengungsi tersebut sudah 2 hari ini pergi meninggalkan rumah atau mess tinggal mereka yang ada di lingkungan perusahaan.
"Tidak banyak harta benda yang mereka bawa. Mereka sepertinya hanya barang kebutuhan sehari-hari saja," sebutnya.
Saat hari pertama mengungsi, pihak kecamatan terpaksa membangun tenda darurat dari terpal untuk sementara waktu menjadi tempat tinggal para pengungsi tersebut. Kemudian baru hari ini, BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Seruyan datang mendirikan tenda lapangan.