WahanaNews - Riau | Kabar gembira bagi calon jamaah Riau karena kuota haji tahun ini bertambah.
Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Baca Juga:
Martaliza Lakukan Pembinaan PKKM di 3 Kecamatan Bagan Sinembah, Balai Jaya, Bangko Pusako
Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah.
Dimana kuota haji Indonesia tahun 2023 sebesar 221.000 jemaah. Kuota tersebut terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Riau, Mahyudin mengungkapkan, dengan kembali normalnya kuota haji tersebut, maka kuota haji Provinsi Riau pada tahun 2023 sebanyak 5.064 jemaah, termasuk petugas. Dengan rincian 64 petugas haji dan 5.030 jemaah haji.
Baca Juga:
Ketua Grib Jaya Peduli Sesama, Gelar Open Donasi Untuk Korban Longsor.
Selain kuotanya yang kembali normal, tahun ini juga tidak ada pembatasan usia. Sehingga calon jamaah haji yang usia lanjut pun boleh berangkat.
"Jadi jemaah yang tahun 2022 tidak berangkat, termasuk usianya yang lewat 65 tahun. Bagi mereka yang tahun lalu sudah dipanggil, maka otomatis masuk daftar tahun ini. Karena tahun kemarin mereka tidak masuk. Termasuk jamaah yang umur 67 tahun keatas, tahun ini mereka akan diberangkatkan," ujar Mahyudin, Senin (9/1/2023).
Sementara, untuk daftar tunggu haji Riau selama 25 tahun. Artinya, untuk calon jamaah haji yang mendaftar tahun ini baru berangkat 25 tahun lagi.
"Kalau dihitung rata-rata per tahun 5000 saja, berarti daftar antrean kita ada 125 ribu calon jemaah haji," katanya.
Mahyudin mengatakan, kuota haji Indonesia pada tahun ini sebanyak 221.000 jemaah. Kuota tersebut merupakan kuota normal sebelum pandemi Covid-19.
"Jadi sebelum pandemi Covid-19, kuota haji Indonesia itu 221.000 jemaah. Saat Pandemi Covid-19, kuotanya dikurangi lebih dari separuh. Nah, sekarang sudah normal kembali seperti tahun 2018 dan 2019," pungkas Mahyudin.[mga]