WahanaNews.Co I Penjemputan Susanti Ndapathaka, atlet peraih emas di Pon XX Papua dari cabang olahraga muaythai untuk NNT, di Bandara El Tari Kupang sangat menyayat hati. Sebab dia dijemput pakai mobil pick up yang disediakan secara swadaya.
Hal ini sangat disesalkan anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanes Rumat.
Baca Juga:
Komisi X DPR Kritik Keras Gubsu Edy yang Jewer Pelatih PON
"Kami sangat sesalkan peristiwa penjemputan ini, dan ini memalukan karena prestasi anak NTT tidak diperhatikan oleh Pemerintah NTT," kata Rumat ketika dihubungi di Kupang, Rabu, menanggapi peristiwa penjemputan atlet peraih medali emas cabang olahraga muaythai Susanti Ndapathaka, di Bandara El Tari Kupang menggunakan mobil pick up.
Peristiwa tersebut terdokumentasi dalam bentuk foto dan video dan beredar luas melalui berbagi jejaring media sosial yang disoroti kalangan masyarakat.
Anggota Komisi V DPRD NTT itu mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan peristiwa penjemputan itu yang menurutnya jauh dari kesan penghargaan terhadap atlet yang telah mengharumkan nama NTT di kancah nasional.
Baca Juga:
Tim Medis PON XX Papua Belum Terima Honor, DPR Papua Minta Audit
Ia mengatakan penyesalan ini beralasan, karena sebagai Anggota Komisi V DPRD yang bermitra dengan KONI NTT dan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTT telah memberikan dukungan politik anggaran yang pada awal 2021 telah disepakati sebanyak Rp20 miliar diperuntukkan bagi kebutuhan kontingen NTT di PON XX Papua.
Pihaknya sebelumnya percaya bahwa KONI NTT bersama pemerintah provinsi telah menjalankan tugasnya dengan baik, untuk mengurus kepergian termasuk kepulangan kontingen semua cabang olahraga secara baik dan benar.
Namun faktanya atlet yang mendapat medali emas tidak dijemput oleh pemerintah provinsi, tetapi justru dengan mobil pick up yang disediakan secara swadaya, katanya pula.