“Dengan bahan baku tersebut, saat ini kami mampu menghasilkan berbagai produk Keloros yang kami pasarkan ke berbagai Kota di Indonesia, seperti Pekanbaru, Sumatera Barat, Batam, Jakarta, Bali dan Yogyakarta melalui pemesanan offline maupun online shop”. Ujarnya Nurhidayah Sari.
Sari juga menambahkan “Untuk pemasaran lokal sendiri Dapur Aru sudah memiliki reseller di Kabupaten Kampar yang kapasitas penjualannya untuk produk sabun mencapai 2000 kotak perbulan dan untuk produk makanan coklat kurang lebih 300 kotak perbulan”.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dapur Aru tidak hanya menciptakan berbagai inovasi produk dari kelor, saat ini Dapur Aru juga konsen dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat olahan kelor melalui kerjasama dengan beberapa universitas di Riau untuk penelitian dan pendampingan kepada mahasiswa seperti Prodi S1 Ilmu Gizi Universitas Pahlawan Kabupaten Kampar dan Universitas Riau (UNRI). Dapur Aru juga menjadi narasumber untuk kegiatan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kampar.
Tahun ini, Dapur Aru yang merupakan binaan dari PLN UIP Sumbagteng melalui Program Tangung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mendapatkan bantuan untuk peningkatan kapasitas produksi dengan pembangunan rumah produksi kelor pertama di Riau serta sudah memiliki legalitas badan usaha dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan nama PT Mond Nature Lestari.
Dengan berdirinya rumah produksi Dapur Aru, diharapkan mampu meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Walaupun dunia tak selebar daun kelor akan tetapi manfaat daun kelor akan dirasakan oleh dunia.