WahanaNews - Riau | Ditengah masyarakat melayu, pantun adalah salah satu bagian dari jati diri, sering dipergunakan dalam berbagai kegiatan kebudayaan seperti merisik, meminang, adat perkawinan dan berbagai kegiatan.
Sayangnya saat ini, generasi muda lebih cenderung mencintai budaya asing. Bahkan, bisa dikatakan budaya turun menurun ini hampir terkikis habis.
Baca Juga:
Soroti Kinerja PT SPRH : Plt Bupati Rohil Tuntut Transparansi dan Setoran PAD Segera
Untuk itu, Lembaga Tepak Sirih Rokan Hilir menggelar Seminar Pantun dan Pentas Seni Budaya bertemakan "Lestari Pantun Melayu" yang dimaksudkan untuk mengangkat kembali seni budaya masyarakat Tanah Putih Tanjung Melawan, Selasa (27/6/2023).
"Sehingga generasi muda di zaman sekarang ini dapat mewarisinya dan melestarikannya. Kebudayaan sendiri mengandung nilai-nilai pelajaran yang sangat penting bagi kehidupan, didalamnya terselip nilai-nilai moral, kebersamaan, keberanian, tanggung jawab, kedisiplinan, keteladanan, kemandirian, kejujuran dan nilai kebaikan lainnya," kata Ketua Lembaga Tepak Siri Rohil, Rahmat Pantun, dikutip Rabu (28/6/2023).
Menurut Rahmat, adapun dengan hadirnya Roslan Madun yang dikenal sebagai seniman dan penyair Malaysia, serta pencipta lagu Lemak Manis dalam kesempatan itu, bisa memberikan nuansa Malaysia di Tanah Putih Tanjung Melawan, Rokan Hilir.
Baca Juga:
Afrizal Sintong: Program Unggulan Kami Berobat Gratis, BPJS Tenaga Kerja dan Pasar Murah
"Kita juga ingin memperkenalkan kepada Ayahanda Roslan Madun mengenai seni pantun dan budaya lokal di Tanah Putih Tanjung Melawan ini, biar bisa juga diketahui sampai negeri Malaysia," ucapnya.
Diketahui, serangkaian acara dalam kegiatan tersebut diawali dengan seminar pantun, dilanjutkan dengan pentas seni budaya, tampil juga seni kompang, pencak silat, tari persembahan, tari Melayu, dan seni.
Sementara itu, Camat Tanah Putih Tanjung Melawan, Muhammad Zuhri mengapresiasi kegiatan yang digelar Lembaga Tepak Sirih tersebut.
"Dengan kegiatan ini, hendaknya generasi muda di Rokan Hilir, khususnya Riau harus bisa terus menghidupkan kebudayaan-kebudayaan lokal yang ada,” kata Camat.
Lanjut camat, ia pun sangat menyayangkan jika tradisi pantun yang penuh makna ini sudah mulai bergeser dan terlupakan. Padahal menurutnya, pantun merupakan budaya yang sarat akan nilai-nilai kehidupan.
"Cerita-cerita lokal yang berisi pesan dan nasehat kehidupan disampaikan melalui pantun. UNESCO sendiri menetapkan tradisi pantun ini sebagai warisan budaya, tidak benda seperti di negara Paris, maupun Perancis," ujarnya.
Camat juga menambahkan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya dari pemerintah untuk menggeliatkan kembali seni tradisional yang tidak boleh punah.
"Dengan kegiatan yang ditaja lembaga Telak Sirih hendaknya bisa meningkatkan pemahaman generasi muda didaerah Rokan Hilir, khususnya Tanah Putih Tanjung Melawan, terhadap nilai budaya melayu melalui seminar pantun, dan pentas seni budaya ini," jelas Camat.
Nampak hadir dalam giat tersebut anggota DPRD Provinsi Riau, Camat Tanah Putih Tanjung Melawan, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Rohil, Kapolsek, Danramil 002 Tanah Putih, Ketua PKK se-Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, Datuk Penghulu Dan Lurah Se-Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, beserta masyarakat sekitar.[mga]