Riau.WahanaNews.co - Kotoran kambing yang sering dianggap sebagai limbah ternak dapat menjadi sumber penghasilan jika dikelola dengan bijak.
Kotoran kambing dapat diolah menjadi pupuk organik yang berguna untuk pertanian.
Baca Juga:
Gerakkan Tani Pro Organik: Meningkatkan Hasil Panen dan Mengurangi Ketergantungan Petani di Kalbar
Namun, pengolahan kotoran kambing perlu dilakukan dengan benar untuk memastikan keamanan, keefektifan, dan kualitas pupuk
Proses pembuatan pupuk kompos dari kotoran kambing melibatkan komposisi yang tepat, pengelolaan kelembaban yang baik, dan pengomposan yang benar.
Hasilnya adalah produk alami yang berkualitas tinggi yang mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan dan lebih baik untuk tanah dan tanaman.
Baca Juga:
Petani di Bojonegoro Mulai Beralih Pupuk Organik
Berikut langkah - langkah pembuatan pupuk kompos dari kotoran kambing:
Bahan - bahan yang diperlukan:
1. Kotoran Kambing etawa
Pastikan kotoran kambing yang digunakan adalah yang segar. Kotoran ini akan menjadi sumber nutrisi alami untuk tanaman.
Kotoran kambing etawa memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya cocok untuk digunakan sebagai bahan dalam pembuatan pupuk kompos:
- Kotoran kambing etawa mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang sehat. Kandungan nutrisi yang tinggi menjadikannya pupuk organik yang berkualitas.
Tidak mengandung bahan beracun, sehingga aman untuk digunakan sebagai pupuk organik.
Kotoran kambing etawa umumnya memiliki pH yang rendah, yang baik untuk tanaman yang memerlukan tanah dengan pH asam.
2. Dulumit (Jerami atau Serbuk Kayu)
Dulumit akan membantu memperbaiki struktur tanah, mencegah kelembaban berlebihan, dan meningkatkan sirkulasi udara dalam kompos.
3. Cairan Pengurai atau Nitrobakteri
Cairan pengurai atau nitrobakteri adalah tambahan mikroba yang membantu mempercepat dekomposisi bahan organik. Ini dapat membantu proses penguraian menjadi pupuk lebih efisien.
Langkah-langkah pembuatan :
1.Campurkan Kotoran Kambing dan Dulumi Dalam rasio yang sesuai (biasanya sekitar 50% kotoran kambing dan 50% dulumit), campurkan kotoran kambing dan dulumit. Campuran ini akan membantu menjaga keseimbangan kelembaban dan meningkatkan sirkulasi udara dalam kompos.
2. Tambahkan Cairan Pengurai atau Nitrobakteri (Opsional)
Cairan Nitrobakteri ini akan membantu mempercepat dekomposisi dan konversi menjadi pupuk yang lebih cepat.
3. Buat Tumpukan atau Kompos
Bentuk tumpukan kompos atau masukkan campuran kotoran kambing dan dulumit ke dalam ember besar atau wadah kompos.
4. Simpan di Tempat yang Terlindung
Letakkan tumpukan kompos di tempat yang terlindung dari hujan berlebih dan terlindung dari matahari yang terlalu panas. Pastikan tumpukan kompos tetap lembap, tetapi tidak terendam dalam air.
5. Biarkan Fermentasi
Biarkan tumpukan kompos mengalami fermentasi alami selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan. Selama proses ini, bakteri dan mikroorganisme akan menguraikan materi organik, dan pupuk organik akan siap.
7. Pupuk Organik Siap Digunakan
Setelah beberapa waktu, pupuk organik yang telah diolah dari kotoran kambing dan dulumit akan siap digunakan untuk memperkaya tanah di kebun atau lahan pertanian.
Manfaat pupuk kompos kotoran kambing etawa:
1. Pupuk kompos kotoran kambing etawa mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur hara lainnya. Ini memberikan nutrisi alami yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang sehat.
2. Pupuk kompos membantu meningkatkan kesuburan tanah dengan meningkatkan kapasitas tanah untuk menyimpan air dan nutrisi. Ini membuat tanah lebih cocok untuk pertumbuhan tanaman.
3. Mengurangi risiko tanah menjadi terlalu liat atau berdebu, meningkatkan sirkulasi udara, dan memungkinkan tanaman untuk merambat lebih baik.
4. Kompos kotoran kambing etawa memiliki potensi untuk membantu tanaman menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Ini disebabkan oleh mikroorganisme yang ada dalam kompos yang bersaing dengan patogen.
5. Lebih ramah lingkungan untuk meningkatkan kesuburan tanah dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia yang dapat mencemari air tanah dan mengganggu ekosistem.
6. Penggunaan pupuk kompos kotoran kambing tidak terlalu banyak sehingga dapat membantu para petani mengurai biaya produksi
7. Dengan menggunakan pupuk kompos kotoran kambing etawa yang baik, hasil panen memiliki potensi untuk menjadi lebih berkualitas, terutama dalam hal rasa dan tekstur.
Selamat membuat pupuk organik yang berguna untuk pertumbuhan tanaman. Pastikan untuk memahami praktik kebersihan dan sanitasi yang benar saat mengelola kotoran hewan.
[Redaktur: Mega Puspita]