Riau.WahanaNews.co - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Sulawesi berkolaborasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Tengah dalam mengawal pemberitaan konflik agraria sebagai bentuk kontrol sosial di bidang kegiatan industri perkebunan.
Kegiatan yang bertemakan Konflik Agraria dan Implikasi Hukum di Indonesia tersebut diselenggarakan di Hotel Palu Golden, Jalan Raden Saleh, Kota Palu, Jumat (20/10/2023) pekan lalu.
Baca Juga:
Periode Mei 2025, Harga Referensi CPO Turun, HPE Biji Kakao Naik
“Hal ini menjadi momentum merangkul jurnalis se-Sulteng agar dapat memberikan masukan yang membangun kepada GAPKI Sulawesi, serta melihat sisi berimbang atas praktik dan regulasi yang ada,” ungkap Ketua GAPKI Sulawesi, Doni Yoga Perdana, dikutip Selasa (23/10/2023).
“Wartawan memberikan peran yang besar terhadap persepsi masyarakat luas, bahkan menjadi keyakinan bersama. Kekuatan jurnalis sebagai pembawa pesan rakyat akan didengar pemangku kebijakan bahkan melahirkan kebijakan baru,” sambungnya.
Menurutnya, informasi yang diberikan wartawan tentang konstalasi industri kepala sawit akan menjadi edukasi kepada masyarakat. Hadirnya perusahaan kelapa sawit bisa memberikan manfaat bagi semua pihak, bagi semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas.
Baca Juga:
Disbunhorti Sultra Sebut Harga TBS Kelapa Sawit Naik Menjadi Rp2.600 per Kg
“Kita ingin menjadikan wartawan parter diskusi yang membangun untuk membangun iklim investasi yang sejuk, khususnya di Sulteng,” jelas Doni.
Saat ini, kata Doni, regulasi terbaru dari industri kelapa sawit menekankan pada sistem informasi perijinan perkebunan yang terpusat. Khusus untuk anggota GAPKI di Sulteng, keseluruhannya sudah menyelesaikan pengisian regulasi tersebut.
“Ini langkah awal yang baik untuk fundamental bagi industri kelapa sawist yang berkelanjutan,” terangnya.