Riau.WahanaNews.co - Kalimantan Selatan salah satu daerah yang saat ini sudah banyak terdapat perkebunan sawit, tidak hanya perusahaan saja yang melakukan perkebunan sawit, tetapi juga masyarakat karena mereka tahu kalau usaha perkebunan sawit cukup menggiurkan, tetapi mereka hanya tahu terkait penjualan mentah saja.
Diketahui, Kalimantan Selatan memiliki luasan perkebunan kelapa sawit sebesar 443.802 hektare. Jumlah tersebut paling sedikit dibandingkan provinsi lainnya di Kalimantan. Namun jika diiringi dengan pengembangan produk turunannya, maka akan menambah nilai lebih.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Siap Sambut Perhelatan HPN 2025
Guna menambah pengetahuan para petani sawit, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) bersama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kalimantan Selatan kembali menggelar Pelatihan Kemitraan dan Hilirisasi UKMK Kelapa Sawit.
Sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan di Banjarmasin, dan kegiatan serupa juga dilaksanakan di Kota Banjarbaru yang dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 17 kemarin sampai hari ini, Rabu (18/10/2023) dengan mengundang ratusan petani sawit dari Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketua DPD I Aspekpir Provinsi Kalimantan Selatan Jayadi, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan bahwa sawit mempunyai produk turunan yang sangat banyak, serta peluang untuk membuka usaha sangat besar dengan mengembangkan hilirisasi dari sawit.
Baca Juga:
KPK Tegaskan Larangan Sahbirin Noor Bepergian Keluar Negeri Masih Berlaku
“Saat ini orang banyak tahunya cuma buah sawit itu hanya bisa dijadikan Crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit saja, padahal masih banyak produk turunan lainnya dan dapat dikembangkan seperti minyak sawit merah, sabun, deterjen, kerajinan, bahkan olahan makanan untuk mencegah stunting,” ungkap Jayadi.
Saat kegiatan ini, Jayadi berharap l kepada para petani yang ikut kegiatan ini bisa mengembanhkan pruduk turunan minyak kelapa sawit, makanya para petani diperkenalkan dan diajarkan bagaimana agar bisa membuat produk lain dari minyak sawit ini.
“Jika dapat mengembangkan produk hilirisasinya, maka akan membuka lapangan pekerjaan, menambah penghasilan yang secara tidak langsung mendukung perkembangan sawit yang berkelanjutan,” tuturnya.