WahanaNews-Riau I Banjir kini sedang mengancam Riau, setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi mengakhiri status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui rapat koordinasi di Balai Serindit Gedung Daerah Riau di Kota Pekanbaru, Jumat (29/10/2021).
Dikutip dari kompas.com Penutupan status siaga darurat karhutla ini seiring dengan Bumi Lancang Kuning sudah memasuki musim hujan. "Status siaga darurat karhutla ditetapkan sejak 15 Februari 2021, dan berakhir pada 31 Oktober 2021 nanti.
Baca Juga:
Sidang Pemeriksaan Setempat PT SIP Tbk Berlangsung Aman dan Kondusif
Tapi, hari ini saya nyatakan resmi berakhir," kata Gubernur Riau Syamsuar.
Berakhir status siaga darurat karhutla ini, kata Syamsuar, bukan berarti pihaknya tidak lagi berupaya mencegah terjadinya karhutla.
Tim satuan tugas (Satgas) Karhutla Riau akan terus memantau wilayah-wilayah yang rawan karhutla. "Patroli pencegahan karhutla tentu terus dilakukan. Kita juga tak boleh lengah dengan karhutla ini, di samping mencegah penyebaran Covid-19," tutur Syamsuar.
Baca Juga:
Gubernur Riau Dukung SMK Perkebunan Bagan Sinembah
Ia berharap, kepada jajaran pemerintah kabupaten dan kota bersama-sama menanggulangi apabila terjadi karhutla.
Sementara itu, Syamsuar bersyukur sejak tahun 2020 hingga 2021 tidak ada lagi bencana kabut asap akibat karhutla. "Tahun 2020 lalu Riau bebas kabut asap. Alhamdulillah, Januari sampai Oktober 2021, juga tidak ada asap karena karhutla," ucap Syamsuar.
Bebasnya Riau dari kabut asap dua tahun ini, berkat kerja sama dan kerja keras tim Satgas Karhutla. Syamsuar menyampaikan terima kasih kepada pihak TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Manggala Agni, pihak perusahaan, relawan dan pihak lainnya.