WahanaNews-Riau | PT PLN (Persero) mendorong peran perempuan untuk menjadi pemimpin dan mengoptimalkan kemampuannya.
Hal ini ditegaskan melalui peluncuran Statement of Corporate Intent (SCI) atau dokumen persetujuan bersama tentang pengarusutamaan gender di lingkungan perusahaan.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan momentum Hari Kartini menjadi waktu yang tepat bagi Kementerian BUMN meluncurkan kesepakatan bersama seluruh perusahaan BUMN mendorong perempuan untuk bisa menjadi pemimpin.
Pengarusutamaan gender di tubuh BUMN saat ini menjadi salah satu indikator penilaian atau KPI.
Menurutnya, dengan iklim yang aman dan nyaman bagi perempuan akan mendorong kinerja perusahaan lebih baik ke depan.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
“Melalui kesepakatan ini kami berkomitmen bersama seluruh perusahaan BUMN untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif, aman dan nyaman bagi seluruh karyawan. Kalau iklim kerja baik, maka hasilnya baik. Bisnis gak akan jalan kalau tidak ada kerukunan,” ujar Erick.
Erick menjelaskan Kementerian BUMN mendorong jumlah peran perempuan di jajaran direksi BUMN.
Sepanjang tahun ini, setidaknya sudah 16 persen keterisian perempuan di jajaran direksi BUMN. Targetnya, pada akhir 2023 mendatang komposisi ini bisa mencapai 25 persen.
“Sebenarnya di luar negeri saja sudah 30 persen. Kita masih kurang target ini. Tapi kami terus mendorong, paling tidak kita sangat menjunjung tinggi iklim perusahaan yang kuat dan sehat,” ujar Erick.
Erick berharap, kesepakatan dan pakta integritas ini bukan sekedar di atas kertas saja. Kementerian BUMN akan terus memonitor implementasi dari komitmen bersama dalam pengarusutamaan gender ini.
“Implementasi ini memang paling penting. Kami terus akan memastikan ini bisa berjalan sampai ke level bawah. Kita sangat menolak sexual harrasment di lingkungan kerja dan membuka ruang seluas luasnya bagi perempuan BUMN mencetak prestasi,” ujar Erick.
Sejalan dengan misi tersebut, PLN melalui Srikandi PLN juga berkomitmen untuk mengimplementasikan pengarusutamaan gender dalam tubuh perusahaan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN akan terus mendorong keterlibatan perempuan dalam pengembangan PLN.
Darmawan mengatakan perusahaan terus membuka kesempatan bagi perempuan di PLN mengembangkan potensi dan karirnya.
“Untuk mendorong keterlibatan perempuan di dalam tubuh PLN kami mendukung penuh pengarusutamaan gender di perusahaan. Bukti nyatanya, kami mendorong adanya kebijakan yang membuat iklim kerja yang kondusif dan mendukung perempuan makin berdaya,” ujar Darmawan.
Langkah ini kata Darmawan dilakukan PLN melalui peluncuran Statement of Corporate Intent (SCI) atau dokumen persetujuan bersama tentang pengarusutamaan gender di lingkungan perusahaan.
Ketua Umum Gugus Tugas Srikandi PLN Sinthya Roesli menjelaskan peluncuran SCI Pengarusutamaan Gender PLN menjadi penting dalam sejarah berdirinya Srikandi PLN dan perusahaan.
SCI ini menjadi pedoman umum bagi PLN group dalam menjalankan bisnis.
Teknis bagaimana menciptakan iklim kerja yang sehat dan memberikan kesempatan yang besar bagi perempuan di PLN untuk mengukir prestasi dan mendorong karirnya.
“Kita ambil momen hari ini sebagai bukti komitmen di PLN terkait pengarusutamaan gender di lingkungan PLN. Ini menjadi penting bagi kita dan kita membutuhkan suatu kerangka korporasi yang dibungkus ESG Framework yang mendorong perempuan PLN lebih berdaya,” ujar Sinthya.
Kata dia, saat ini dari 13.400 pejabat struktural di PLN, jumlah perempuan baru mencapai sekitar 13 persen atau sekitar seribuan srikandi.
Sebagai tambahan, kata dia, untuk target KPI (Key Performance Indicators) target wanita dari manajer atas sampai manajer dasar sudah mencapai 19 persen. Hal itu sudah melebihi target target KPI dari BUMN sebesar 15 persen.
“Nanti, pada 2022 menjadi 20 persen. Namun catatan kami, yang 19 persen itu hanya di manajemen dasar, yang manajemen menengah dan atas masih terbatas,” ucapnya.
Dia menegaskan, karier bagi perempuan bukan semata karier. Tetapi lebih kepada keyakinan bahwa keberadaan perempuan dalam tim manajemen baik itu pembuat keputusan dan eksekusi akan memberikan produktivitas lebih.
Di mana hasil berbagai survei, keberagaman dalam suatu tim akan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Ketua Task Force Srikandi PLN Chairani Rahmatullah menjelaskan sejak setahun terakhir, berbagai program pengembangan dalam rangka pemberdayaan perempuan telah dilaksanakan Srikandi PLN, baik itu secara internal maupun bekerja sama dengan lembaga lain seperti ADB dan USAID seperti kegiatan capacity building, coaching program, dan lain-lain.
Ani mengatakan, puncak kegiatan Srikandi PLN tahun 2021 adalah terlaksananya PLN Women Summit 2021 pada Desember lalu yang dihadiri lebih dari 250 Srikandi PLN yang menduduki pimpinan unit baik ULP, ULT, UP3 maupun unit induk dan Srikandi PLN yang menduduki manajemen posisi menengah dan manajemen atas di kantor pusat.
“Ada dua produk penting dari PLN Woman Summit 2021 itu. Pertama, usulan kebijakan perusahaan mengenai pengarusutamaan gender dan kedua penetapan character building yang akan menjadi ciri khas dari setiap Srikandi PLN yaitu anggun, cerdas dan tangguh,” tambahnya. [afs]