Bengkulu.WahanaNews.co | Sebuah unggahan terkait seorang kakek beragama Islam di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, yang memberikan tanahnya untuk gereja, viral di media sosial.
Kakek itu diketahui bernama Robo Lahma (71), warga Desa Arakan, Kecamatan Tatapaan, Minahasa Selatan.
Baca Juga:
Wali Kota Depok Idris kepada Paskibraka 2024: Komitmen, Integritas, Loyalitas, Dedikasi, dan Toleransi
Robo Lahma dengan sukarela memberikan tanahnya ke Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Efrata Rap-Rap, Wilayah Semenanjung Tatapaan, Minahasa Selatan.
Cerita ini di-posting Welly Pudihang di akun Facebook miliknya.
Welly sendiri merupakan Pendeta di Jemaat GMIM Efrata Rap-Rap.
Baca Juga:
Kubu Raya Raih Opini WTP dari BPK Kalbar untuk Kesepuluh Kali Berturut-turut
Dalam unggahan itu, Welly mengatakan, di Desa Arakan dan Desa Rap-Rap, Robo Lahma lebih familiar dikenal dengan nama Pa Ade Robo.
"Dari bahasa tubuhnya terpancar kerendahan hati," kata Welly dalam unggahannya, seperti dikutip Sabtu (3/12/2021).
Saat memberikan surat tanah, kata Welly, Pa Ade Robo menyampaikan sepenggal kalimat kepadanya yang sangat menyentuh hati.
"Pendeta, napa kita so tanda tangan surat hibah kita pe tanah for gereja basar (Pendeta, ini saya sudah tanda tangan surat hibah tanah saya untuk gereja besar). Orang Muslim di Arakan menyebut GMIM Efrata Rap-Rap adalah Gereja Basar," sebut Welly.
"Sungguh suatu prinsip hidup yang sangat luar biasa disaat manusia di jagad ini terpolarisasi dengan gaya hidup ‘Sapa Ngana Sapa Kita’," lanjutnya.
"Apa jadinya dengan dunia kita ini, sekiranya semua orang menerapkan teori Darwin, bahwa hanya yang ‘Kuat’ dan yang ‘Licik’ bukan yang ‘Benar’ yang mampu Survive," tandasnya.
"Dan betapa luluh-lantak dunia ini sekiranya seperti kata Nietzhe, ‘Mereka yang kecil dan lemah mesti rela jadi makanan yang besar dan kuat, sebab begitulah ketentuan Hukum Kehidupan’," tulis Welly.
Menurut dia, Pa Ade Robo telah mengajarkan untuk belajar menjadi "Manusia Sesungguhnya".
"Kerendahan hatinya membuktikan ia sangat mencintai sesama manusia. Pa Ade Robo adalah seorang Muslim taat namun dibalik ketaatannya ia sangat mengenal ajaran Kristus, ‘Kasihilah Sesamamu Manusia’, maklum Pa Ade Robo hidup di lingkaran keluarga Kristiani," tutur Welly.
Dikatakanya, penyerahan tanah itu diserahkan Pa Ade Robo kepada dirinya di hadapan Wakil Bupati Minahasa Selatan, Petra Rembang, di saat GMIM Wilayah Semenanjung Tatapaan merayakan perayaan menyambut Natal 2021.
"Saya sungguh sangat bersyukur atas perjuangan panjang dan melelahkan ini, akhirnya tanah di mana berdirinya Gedung Gereja GMIM Efrata Rap-Rap surat hibah tanahnya telah diserahkan oleh Pa Ade Robo," ungkapnya.
Dalam unggahan itu, terlihat ada beberapa foto.
Di antaranya, Robo Lahma saat memberikan surat tanah kepada Pendeta Welly Pudihang disaksikan Wakil Bupati Minahasa Selatan, Petra Rembang, dan pendeta serta jemaat di jemaat gereja tersebut.
Juga terlihat foto surat yang dihibahkan ditandatangani Robo Lahma dan beberapa saksi.
Posting-an tersebut mendapat respons positif oleh publik.
Publik memuji sikap toleransi dan aksi solidaritas yang dilakukan Robo Lahma.
Unggahan hibah tanah itu dibenarkan Wakil Bupati Minahasa Selatan, Petra Rembang.
Petra mengatakan, ia salah satu yang menyaksikan penyerahan surat tanah tersebut.
Hal itu terjadi saat Petra, yang juga seorang pendeta, memimpin ibadah perayaan menyambut Natal di Gereja GMIM Efrata Rap-Rap.
"Betul, saat itu saya yang memimpin ibadah sekaligus menyaksikan penyerahan surat tanah," kata Petra, saat dihubungi wartawan, Sabtu (4/12/2021).
Menurut dia, apa yang dilakukan kakek Robo Lahma adalah suatu sikap terpuji.
"Orang ini berbuat baik dengan tidak memandang agama. Dia berbuat baik kepada semua orang apalagi ini fasilitas umum. Melihat itu sebagai panggilan iman," ucapnya.
"Ini contoh dan teladan bagi semua orang di Minahasa Selatan khususnya," sambung Petra. [gab]